Politikus Demokrat: Megawati Bisa jadi Wapres karena Demonstrasi Mahasiswa

Rachland menilai, komentar Megawati kepada generasi milenial mengecewakan dan justru merendahkan gerakan mahasiswa.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2020, 20:43 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2020, 20:43 WIB
Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik usai menjenguk Andi Arief di Direktorat Narkoba Mabes Polri. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik usai menjenguk Andi Arief di Direktorat Narkoba Mabes Polri. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyesalkan aksi demonstransi yang merusak halte TransJakarta. Mega pun mempertanyakan sumbangsih minelial untuk negara yang terlihat hanya bisa berdemo saja.

Politikus Partai Demokrat, Rachland Nasidik justru mengkritik pernyataan Megawati. Dia menyebut, bahwa Megawati bisa menjadi Wakil Presiden karena demonstrasi mahasiswa yang melengserkan Soeharto.

"Ibu Mega bisa jadi Wapres di masa reformasi karena demonstrasi mahasiswa berhasil memaksa Soeharto lengser. Jadi Ibu Mega harusnya memelihara rasa terimakasih dan penghargaan kepada gerakan Mahasiswa berikut gerakan moral yang dilakoni mereka," katanya, Kamis (29/10/2020).

Rachland menilai, komentar Megawati kepada generasi milenial mengecewakan dan justru merendahkan gerakan mahasiswa. Dia bilang, Megawati mungkin menyangka hubungan biologisnya dengan Sukarno memberinya hak untuk menganggap Indonesia sebagai pekarangan rumahnya.

"Hingga, semua orang termasuk mahasiswa, harus bertingkah laku sesuai selera dan kehendaknya sendiri saja. Bila, di saat para mahasiswa menghadapi represi fisik dan politik akibat sikap kritisnya, Megawati justru merendahkan mahasiswa, maka jelas sekali dia memihak otoritarianisme," ujarnya.

Rachland pun menyebut, bila di saat para mahasiswa dituduh ditunggangi dan Megawati tidak membela atau malah memilih merendahkan mahasiswa, maka jelas bahwa ia adalah bagian dari represi terhadap mahasiswa.

"Sukarno sendiri, salah satu pendiri bangsa adalah seorang pemikir politik yang brilian," kata dia.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ucapan Megawati

Diberitakan, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak memanjakan kaum milenial. Sebab, dia mempertanyakan apa sumbangsih generasi muda kepada negara.

"Anak muda kita aduh saya bilang sama Presiden jangan dimanja dibilang generasi kita generasi milenial saya mau tanya hari ini apa sumbangsihnya generasi minelial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa virtual tanpa harus bertatap langsung," kata dia dalam sambutannya saat peresmian kantor DPD-DPC PDIP secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Megawati kemudian menyebut perilaku generasi milenial hanya demo saja hingga merusak fasilitas publik. Dia kesal fasilitas publik yang dirusak karena aksi demo beberapa pekan lalu.

"Apa sumbangsih kalian kepada bangsa dan negara ini masak hanya demo aja, nanti saya dibully saya enggak peduli, hanya demo aja, ngerusak. Apakah ada di dalam aturan berdemo diizinkan karena ketika reformasi kita masuk ke alam demokrasi, Ya. Tapi adakah aturannya bahwa untuk merusak? Enggak ada," tegasnya.

Presiden kelima RI ini meminta bagi masyarakat yang protes bisa ke DPR. Sehingga aspirasi tersalurkan tanpa merusak fasilitas.

"Saya bilang kepada mereka yang mau demo demo ngapain sih kamu demo demo, kalau gak cocok pergi ke DPR , itu ada namnanya rapat dengar pendapat itu terbuka bagi aspirasi," ucapnya.

Reporter: Genan Kasah

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya