Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono mengatakan, tokoh yang tidak taat atau mengabaikan protokol kesehatan sama halnya telah menyakiti hati publik.
Hal itu dikemukakan Karjono di Bandung, Jawa Barat, terkait dengan contoh-contoh tindakan berjiwa Pancasila yang dapat diimplementasikan masyarakat selama pandemi Covid-19.
"Misalnya, ada tokoh pulang dari luar negeri, disambut banyak orang dan mereka tidak menggunakan masker dengan baik, bahkan tidak pakai, tidak taat protokol, itu tidak hanya menyakiti pimpinan, namun juga masyarakat," ujar Karjono, Jumat (27/11/2020).
Advertisement
Dia mengatakan, Pemerintah bersama seluruh elemen bangsa telah menata rapi protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi. Jangan sampai ada pihak yang tidak menaati protokol tersebut.
"Dan ternyata habis itu grafik-nya (angka Covid-19) naik. Berarti ada ketidaktaatan regulasi. Lalu apakah perlu sanksi? Itu wajib hukumnya. Sanksi tidak hanya berupa sanksi pidana, denda dan administrasi, tapi ada sanksi moral juga," tutur Karjono seperti dikutip Antara.
Dia mengatakan, siapa pun individu di Indonesia harus menaati protokol kesehatan yang telah ditentukan.
"Misal dia ulama, ulama lain pun banyak yang tidak sejalan, artinya orang-orang seperti itu harus ikut menundukkan diri supaya tercipta nuansa gotong-royong, sinergitas harmonis untuk saling mengharumkan antara satu sama lain. Itulah Pancasila," ujar dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Menjalankan Protokol Kesehatan
Adapun Karjono menyampaikan contoh perilaku berjiwa Pancasila yang dapat dilakukan masyarakat selama masa pandemi Covid-19 antara lain menjalankan protokol kesehatan 3M seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga bersedia menerima vaksinasi.
Advertisement