Pelabuhan Patimban Bisa Menjadi Kawasan Industri Baru yang Mampu Menyerap Lapangan Kerja

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam ‘Dialog Publik Online: Pelabuhan Patimban dan Kinerja Logistik Nasional’, Jumat (27/11/2020).

oleh Reza pada 02 Des 2020, 13:48 WIB
Diperbarui 02 Des 2020, 13:45 WIB
Kemenhub
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam ‘Dialog Publik Online: Pelabuhan Patimban dan Kinerja Logistik Nasional’, Jumat (27/11/2020).

Liputan6.com, Jakarta Pelabuhan bisa menjadi pintu gerbang suatu kawasan industri untuk mendistribusikan logistik agar lebih mudah. Tak hanya itu, dengan adanya pelabuhan tersebut, roda perekonomian kawasan itupun bisa meningkat dan sejahtera.

Hal itulah yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam ‘Dialog Publik Online: Pelabuhan Patimban dan Kinerja Logistik Nasional’, Jumat (27/11/2020).

Hal itu mengacu pada pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Menhub mengatakan nantinya dengan adanya Pelabuhan Patimban bakal difungsikan sebagai ekspor dan impor khususnya untuk industri otomotif.

“Selain menjadi lokasi ekspor dan impor, Pelabuhan Patimban akan memberikan efek ekonomi yang luas biasa. Mulai dari membuka 200 ribu lapangan kerja baru serta direncakan akan membuat sekolah Politeknik Kemaritiman,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Ia melanjutkan bahwa Pelabuhan Patimban bisa menjadi kekuatan ekonomi baru Indonesia. Pasalnya, pelabuhan tersebut memiliki lokasi yang startegi. Dekat dengan jalan tol dan kereta api. Hal itu bisa membuat kota baru di Pelabuhan Patimban.

“Nantinya, dengan kerjasam steakholder lainnya, Pelabuhan Patimban bakal dihuni setidaknya oleh 1 juta penduduk dan mampu membuat industri-indusri lain berkembang. Saya harap Pelabuhan Patimban bisa meningkatkan ekonomi dan bisa unjuk gigi di Asia dan dunia,” imbuh Budi Karya.

Mengenai sekolah, Budi Karya Sumadi melanjutkan dengan adanya Polteknik di daerah Patimban, mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah Subang, Jawa Barat.

“Ada 12 sekolah politeknik kemaritiman di Indonesia, hal itu belum cukup. Diperlukan banyak sekolah Kemaritiman untuk mengembangkan dan meningkatkan SDM supaya bisa memberikan pengolaan bahari kedepannya,” imbuh Budi Karya.

Nantinya, dengan adanya pembangunan Pelabuhan Patimban, lanjut Budi Karya bahwa tidak hanya membangun fisik (pelabuhan) saja, tetapi pemerintah menyeimbangkan dengan membangun masyarakat di sana.

“Kita tidak saja membicarakan fisik tetapi membangun manusianya lebih penting. kita juga memberdayakan masyarakat dan diklat untuk pelatihan dan kerajinan, dan itu diberikan kepada wanita di sekitar Pelabuhan Patimban, ujar Budi Karya.  

Dalam ‘Dialog Publik Online: Pelabuhan Patimban dan Kinerja Logistik Nasional’ turut hadir pula dalam diskusi tersebut, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus H Purnomo, Budi Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Setiadi, , Bina Marga Kementerian PUPR Hedi Rahardian, Dirjen Bea Cukai dan Kementerian Keuangan Heru Pambudi,  Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA), Carmellita Hartoto, dan Ketua Umum Truk Indonsia (Aprindo), Gemilang.

Dalam sesi diskusi tersebut, 6 narasumber tersebut memberikan paparan mengenai pelayanan Pelabuhan Patimban di setiap sektor masing-masing.

Dukungan

Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA), Carmellita Hartoto, sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah dengan pembangungan Pelabuhan Patimban karena bisa mendorong perkembangan industri perkapalan nasional. Menurutnya, keberadaan Pelabuhan Patimban juga mampu mendorong perkembangans sektor UMKM.

Carmellita menjelaskan, setiap keberadaan pelabuhan pasti akan mendorong kemajuan sektor matirim khususnya perkapalan. Oleh karena itu, dengan dibangunnya pelabuhan baru di Subang, Jawa Barat ini akan mendorong pertumbuhan industri perkapalan. Selain itu, adanya pelabuhan ini juga akan mendukung UMKM.

“Pembangunan Patimban dengan kawasan industri akan memberikan daya guna bagi penduduk kawasan dan dapat menumbuhkan industri UMKM yang menjadi penunjang bagi industri besar lainnya.” tutur Carmellita pada Dialog Publik Online bertemakan “Pelabuhan Patimban Dan Kinerja Logistik Nasional” pada Jumat (27/11/2020).

Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA), Carmellita Hartoto
Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA), Carmellita Hartoto, sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah dengan pembangungan Pelabuhan Patimban karena bisa mendorong perkembangan industri perkapalan nasional.

Bagi INSA, keberadaan Patimban ini diharapkan mampu menjawab segala kebutuhan industri, khususnya di Jawa Barat. Seperti yang diketahui, Jawa Barat merupakan jantungnya industri Tanah Air. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun telah mendorong perkembangan segitiga rebana yang diproyeksikan menjadi kawasan ekonomi terbesar di Indonesia.

Menjadi salah satu perhatian INSA, Patimban ini nantinya bisa menjadi alternatif pelabuhan dari sekian banyak pelabuhan yang ada.

“Patimban ini akan menjadi alternatif pelabuhan sekaligus sebagai pelabuhan pelengkap bagi pelabuhan sekitarnya, khususnya pelabuhan Tanjung Priok,” ujar Carmellita.

Selain itu, INSA juga berharap adanya optimalisasi pelabuhan Patimban yang dapat dilakukan secara terus menerus pembangunannya. Diimbangi dengan penarikan pelaku bisnis yang memiliki dukungan langsung.

Harapan itu juga dikaitkan dengan lokasi Patimban yang lebih dekat dengan produsen. “Diharapkan okupensi pelabuhan Patimban ini dapat mendekati besaran yang ditargetkan,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bawah Pelabuhan Patimban merupakan cita-cita utama meningkatkan perekonomian nasional.

“Dengan adanya Pelabuhan Patimban, biaya logostik bisa semakin menurun dan lancar, bisa menjadi ekspor utama, membuka lapangan pekerjaan baru dan devisa bertambah,” imbuh Menhub.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya