Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengungkapkan kebiasaan yang dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memilih pejabat negara. Termasuk, saat memilih nama-nama calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.
"Cara khas yang sering dilakukan Presiden dalam memilih pejabat: meminta dibuatkan 5 draf surat pengusulan yang berisi nama-nama yang berbeda," jelas Mahfud Md melalui akun twitternya @mohmahfudmd, Selasa (12/1/2021).
Baca Juga
Menurut dia, pada saat yang tepat, Jokowi akan menekan salah satu dari lima draf tersebut. Adapun empat draf yang tak ditandatanganinya akan dimusnahkan.
Advertisement
"Jadi tak ada yang tahu (pejabat yang dipilih Jokowi), kecuali setelah diumumkan secara resmi," kata dia.
Mahfud menyebut, saat ini pun Jokowi masih mempertimbangkan sosok Kapolri yang tepat untuk menggantikan Idham Azis. Dia mengatakan nama-nama calon Kapolri yang beredar di media masih spekulasi.
"Belum ada yang tahu siapa calon Kapolri kita sebab Presiden masih terus mempertimbangkan secara seksama siapa yang paling tepat untuk jabatan tersebut," tutur Mahfud Md.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jokowi Disebut Akan Serahkan Nama Kapolri Rabu
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan menyerahkan nama calon Kapolri para Rabu 13 Januari 2021 ke DPR RI. Jika menggunakan kalender Jawa, itu masuk pada Rabu Wage.
Terkait hal ini, Anggota Komisi III DPR RI Jazilul Fawaid memprediksi hari tersebut memang akan dikirim oleh Jokowi.
"Hemat saya, mungkin Rabu keramat itu, kita tunggu saja. Semoga yang terbaik yang diusulkan dan dipilih jadi Kapolri," kata Jazilul saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (11/1/2021).
Dia menyebut, Rabu Wage itu bagus jika menurut hitungan Jawa dan neptu atau jumlah harinya adalah 11. Namun, saat ditanya apakah Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menjadi pilihan Jokowi sebagai Calon Kapolri, dia hanya menuturkan.
"Menurut saya, Pak Listyo Sigit Prabowo yang terkuat dan punya kedekatan. Insya Allah akan terpilih jika Allah dan Presiden menghendakinya," ungkap Jazilul.
Advertisement