Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 168 dari 205 sekolah menengah pertama (SMP) negeri dan swasta di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Senin (6/9/2021).
Sementara sisanya, belum memenuhi standar protokol kesehatan (Prokes) untuk melaksanakan PTM terbatas di Tangsel.
Baca Juga
"Dari 205, dikurangi 168, sekitar 37 sekolah (yang tidak bisa melaksanakan PTM terbatas). Macam-macam (penyebabnya) ada yang administrasi, ada yang apa, segala macam," kata Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie saat meninjau PTM terbatas di SMPN 8 Tangsel, Senin (6/9/2021).
Advertisement
Dia juga menegaskan, Pemkot Tangsel lebih dulu menggelar PTM terbatas bagi siswa tingkat SMP. , Hal ini berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi. Selanjutnya, jika kondisi semakin membaik maka PTM terbatas bagi siswa SD, TK, dan PAUD juga akan diperkenankan.
"Nanti kita lihat perkembangan dalam satu minggu ke depan, direncanakan minggu depan untuk tingkat SD, TK, dan PAUD. Tadi saya lihat di sini, Alhamdulillah semua perangkat infrastruktur untuk layanan kesehatannya sudah cukup bagus," kata Benyamin.
Dia juga memastikan 90 persen pelajar tingkat SMP di Tangsel telah divaksinasi Covid-19. Sementara siswa yang belum divaksinasi, diharapkan mendaftarkan diri di Puskesmas dekat tempat tinggalnya.
"Ada yang belum divaksin bisa dikoordinasikan dengan Puskesmas setempat anak-anaknya untuk bisa divaksin. Tapi 90 persen sudah selesai divaksin," klaim Benyamin.
Dibagi 2 Rombongan
Pada pelaksanaan PTM terbatas di hari pertama kebiasaan baru ini, sistem pembelajaran di kelas dibagi dalam dua rombongan belajar.
"Sistemnya hari ini belajar rombongan A. Rombongan B belajar online. Nanti hari Rabu sekolah dibersihkan, Kamis Jumat rombongan B masuk kelas, rombongan A online. Bergilir, dan itu pun hanya 4 jam pelajaran maksimal," tutur Benyamin.
Advertisement