5 Fakta Terkini Usai Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pencurian Besi Proyek Kereta Cepat

Aparat kepolisian masih terus mengusut kasus pencurian ratusan ton besi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 11 Nov 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2021, 17:00 WIB
Kereta cepat Jakarta - Bandung
Proyek pembangunan kereta cepat yang sedang dalam tahap pengerjaan di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/9/2021). Kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2022 dan akan dilakukan uji coba pada November 2022 mendatang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Aparat kepolisian masih terus mengusut kasus pencurian ratusan ton besi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Sebelumnya, petugas Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur telah membekuk lima orang yang diduga pelaku pencurian besi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Kelima tersangka yang berinisial DR, SA, SU, AR, dan LR itu ditangkap pada 3 November 2021.

Kini, Polres Metro Jakarta Timur berencana akan memanggil manajemen PT Wika untuk mengusut kasus pencurian ratusan ton besi tersebut.

"Kita akan panggil untuk melakukan berita acara pemeriksaan untuk kerugian yang diderita korban dalam hal ini PT Wika," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan di Jakarta, Rabu 10 November 2021.

Dijelaskan dia, PT Wika sedang menginventaris jumlah kerugian akibat pencurian besi. Data tersebut juga diperlukan dalam rangka penyidikan.

"Saat ini memang penyidikan kita bersama-sama Polsek Makasar akan menunggu audit kerugian dari PT Wika sekalian dengan jumlah besi yang dicuri para pelaku, itu kita membutuhkan waktu," terang Erwin.

Berikut 5 fakta terkini usai polisi tangkap terduga pelaku pencurian ratusan ton besi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dihimpun Liputan6.com:

 

1. Polisi Akan Periksa Pihak PT Wika

Perkembangan Pembangunan Terowongan Jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung
Aktivitas pekerja kereta cepat saat melakukan pengeboran terowongan dan pemasangan besi di tunnel 1 di daerah Halim dan tunnel 7 di daerah Padalarang, Selasa (25/5/2021). Diharapkan pada tahun 2022 KCIC siap beroperasi melayani penumpang. (Kapanlagi.com/Budy Santoso)

Polres Metro Jakarta Timur akan memanggil manajemen PT Wika untuk mengusut kasus pencurian 111 ton besi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan mengatakan pihaknya akan memeriksa PT Wika setelah selesai mengaudit kerugian akibat pencurian besi proyek kereta cepat.

"Kita akan panggil untuk melakukan berita acara pemeriksaan untuk kerugian yang diderita korban dalam hal ini PT Wika," kata Erwin Kurniawan di Jakarta, Rabu 10 November 2021.

 

2. Pemanggilan PT Wika Untuk Melengkapi BAP

Progres Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Pekerja beraktivitas menyelesaikan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kawasan Halim, Makasar, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Stasiun Halim akan menjadi stasiun keberangkatan sekaligus kedatangan KCJB dan berakhir di Stasiun Tegalluar Bandung. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Menurut Erwin, PT Wika merupakan salah satu pemegang proyek, oleh karena itu akan segera panggil.

"Kita akan panggil untuk melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) untuk kerugian yang diderita korban dalam hal ini PT Wika," ucap dia.

Erwin menerangkan, PT Wika sedang menginventaris jumlah kerugian akibat pencurian besi. Data itu juga diperlukan dalam rangka penyidikan.

"Saat ini memang penyidikan kita bersama-sama Polsek Makasar akan menunggu audit kerugian dari PT Wika sekalian dengan jumlah besi yang dicuri para pelaku, itu kita membutuhkan waktu," terang dia.

 

3. Akan Buru DPO

Kereta cepat Jakarta - Bandung
Proyek pembangunan kereta cepat yang sedang dalam tahap pengerjaan di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/9/2021). Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCIC) telah mencapai progres 78,65 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Erwin menambahkan polisi akan mengejar sejumlah tersangka yang saat ini masih buron, termasuk indikasi adanya keterlibatan orang dalam.

Dia mengatakan saat ini baru lima tersangka yang sudah diamankan, sementara tujuh sisanya belum tertangkap.

"Kita berusaha melakukan upaya pengejaran terhadap para pelaku pencurian yang belum tertangkap dan akan menggali keterangan untuk mengetahui peran dan menemukan motif serta kemana besi itu dijual," ucap Erwin seperti dikutip dari Antara.

 

4. Kata Polisi soal Dugaan Keterlibatan Orang Dalam Pencurian Besi

FOTO: Terowongan Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung
Foto yang diabadikan pada 28 Juni 2020 ini menunjukkan bagian dalam terowongan No. 1 dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Jakarta. Terowongan sepanjang 1.885 meter itu ditembus menggunakan mesin pengebor terowongan berdiameter 13,23 meter. (Xinhua/Du Yu)

Erwin mengatakan, pihaknya tak mau berspekulasi terkait kemungkinan pihak internal terlibat dalam pencurian besi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Dalam hal ini, yang dimaksud adalah internal dari PT Wika sebagai salah satu perusahaan pemegang proyek.

Erwin menyampaikan, penyidik tetap menerapkan asas praduga tak bersalah sebelum diperoleh bukti cukup dalam kasus pencurian ini.

Sejauh ini empat orang telah diperiksa latar belakangnya antara lain sekuriti dan pemilik dari kendaraan pick up yang digunakan oleh para pelaku untuk memindahkan besi-besi proyek.

"Orang dalam yang dimaksud bisa jadi ada bisa jadi tidak tergantung dari keterangan saksi dan alat bukti yang ada atau bukti-bukti petunjuk lain yang mengindikasikan benar atau tidaknya adanya keterlibatan orang-orang tersebut," kata Erwin dalam keterangan, Kamis (11/11/2021).

 

5. Proses Penyidikan Masih Berjalan

Kereta Cepat Jakarta Bandung
Interior dan eksteriod dibuat dengan desain khusus. Namun sayangnya, hingga saat ini belum ada keterangan foto yang menampilkan interior kereta.

Menurut Erwin, penyidikan masih berjalan. Tentunya para tersangka yang telah tertangkap akan diinterogasi lebih dalam.

Bagi Erwin, para tersangka mempunyai nilai untuk memberikan keterangan tentang mengungkap sejauh mana peran dan siapa saja yang terlibat di dalamnya.

"Tentunya indikasi ini hasil pemantauan olah TKP ini menjadi dasar kemudian polisi untuk mencari tahu terutama kepada saksi-saksi dan para tersangka yang sudah diamankan untuk menggali informasi lebih lanjut tentang dugaan keterlibatan orang dalam," tegas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya