Pemprov DKI Bangun Tanggul Pantai di Pesisir Utara Jakarta Atasi Banjir Rob

Yusmada Faizal menyatakan, pihaknya terus melakukan upaya antisipasi terhadap banjir banjir rob yang sering terjadi di ibu kota.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Des 2021, 12:25 WIB
Diterbitkan 07 Des 2021, 12:25 WIB
Kawasan Lodan Raya Tergenang Banjir Rob
Arus lalu lintas tersendat saat melintasi banjir rob di Jalan Lodan Raya, Ancol, Jakarta, Senin (6/12/2021). Banjir akibat pasang air laut kembali merendam permukiman warga dan menggenangi Jalan Lodan Raya hingga ketinggian 50 cm yang menyebabkan kemacetan lalu lintas. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Pemprov DKI melalui Kepala Dinas SDA Provinsi Jakarta, Yusmada Faizal menyatakan, pihaknya terus melakukan upaya antisipasi terhadap banjir banjir rob yang sering terjadi di ibu kota.

Menurut dia, titik yang menjadi konsen Dinas SDA DKI saat ini adalah wilayah pesisir Jakarta Utara.

"Salah satu upayanya kami lakukan dengan pembangunan tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di sepanjang pesisir Ibu Kota," kata Yusmada dalam keterangan pers diterima, Selasa (7/12/2021).

Dia melanjutkan, Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan pembangunan tanggul NCICD sejak tahun 2016 hingga 2019, kemudian dilanjutkan kembali di tahun 2021.

Diketahui, target total pembangunan tanggul adalah sepanjang 790 meter.

"NCICD merupakan proyek strategis nasional untuk membangun tanggul pantai di sepanjang garis pantai Jakarta. Selain untuk menanggulangi banjir rob, pembangunan tanggul NCICD dilakukan sebagai upaya pengamanan dan penataan kawasan pesisir Utara Jakarta serta perbaikan lingkungan," ungkap Yusmada.

Meski begitu, pembangunan tanggul NCID menemui kendala seperti tingginya pasang laut yang terjadi sejak Jumat, 3 Desember 2021 di beberapa area seperti Jalan Lodan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Muara Baru, dan Kawasan Si Pitung Marunda.

Kala itu, pasangnya laut terjadi pada pagi hari mulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB, dan mulai surut di siang hingga malam hari.

"Tapi proses pembangunan tanggul NCICD akan terus diupayakan secara berkelanjutan dengan kolaborasi bersama berbagai pihak, terutama para stakeholder yang aktivitasnya bersinggungan langsung dengan trace tanggul NCICD," tutur dia.

 

Minta Dibantu

Yusmada memastikan, Dinas SDA DKI akan terus mendorong dan mengupayakan agar para stakeholder yang berada di area pesisir Jakarta juga dapat turut membantu dalam proses pembangunan tanggul.

Sehingga, target untuk mengamankan wilayah pesisir DKI Jakarta dapat segera tercapai.

"Dinas SDA juga berencana akan membangun 2 sistem polder pesisir yaitu Polder Kamal dan Polder Marunda, yang pembangunannya terdiri dari Pintu Air, Pompa, dan Waduk. Polder tersebut nantinya akan terintegrasi dengan tanggul NCICD yang saat ini masih berproses," dia menandasi.

Sebagai informasi, banjir rob terjadi akibat air laut yang melimpas melewati tanggul karena tinggi tanggul eksisting saat ini tidak dapat menahan gelombang pasang air lau, terutama jika Tinggi Muka Air (TMA) laut melebihi +240 PP.

Rata-rata tinggi genangan yang terjadi akibat banjir rob tersebut setinggi 20-50cm.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya