Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan kembali merilis survei terbarunya yang berfokus pada ekonomi Indonesia dan kepuasan akan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hasilnya, mayoritas responden survei masih menilai buruk pada ekonomi Indonesia saat ini.
Advertisement
Baca Juga
“Persepsi publik terhadap ekonomi masih negatif, pembagian persentasenya yang menilai sangat baik dan baik totalnya 25,4 persen , menilai sedang 35,1 persen dan yang menilai buruk dan sangat buruk 35,1 persen dan yang menilai tidak tahu 4,4 persen,” kata Djayadi saat jumpa pers daring, Minggu (24/7/2022).
Menurut Djayadi, tren persepsi publik terhadap ekonomi Indonesia belum banyak berubah. Hal itu diketahui dari perbandingan dengan hasil survei LSI serupa pada Mei 2022.
“Tidak banyak berubah, masih stagnan. Lebih banyak yang menilai negatif daripada positif,” jelas Djayadi.
Meski persepsi publik terhadap ekonomi Indonesia belum positif, hasil survei terhadap kinerja presiden menurut masih menunjukkan angka kepuasan. Hal itu terbukti dari hasil survei yang mengatakan 13,5 persen responden memilih sangat puas 13,5 persen dan 50,5 persen memilih cukup puas dengan kinerja presiden.
“Total 6 persen responden mengaku puas. Sedangkan yang kurang puas 27,2 persen dan tidak puas sama sekali 5,9 persen, memilih tidak tahu 2,9 persen,” rinci Djayadi.
Djayadi mengurai, kepuasan dari mayoritas responden dengan kinerja presiden ada di hampir semua kelompok responden yang dipecah berdasarkan kelompok usia, gender, etnis, kelompok agama, tingkat pendidikan jenis pekerjaan tinggi pendapatan, tempat tinggal desa/kota, asal wilayah. Meski demikian, jika dibandingkan dengan hasil serupa pada Mei 2022, hasilnya terdapat penurunan sebanyak 3 persen.
“Tapi kalau kita bandingkan dengan survei serupa pada Mei sebelumnya, hasil survei kali ini cenderung stagnan atau sedikit menurun dari 67 persen ke 64 persen,” Djayadi menutup.
Survei Dilakukan dengan Kontak Telepon
Sebagai informasi, survei LSI kali ini dilakukan pada 27 Juni hingga 5 Juli 2022. Metodologi dari survei ini menggunakan kotak telepon kepada responden secara acak atau random digit dialing (RDD).
Selain itu, target populasi survei ini adalah WNI yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, sekitar 83 persen dari total populasi nasional. Kemudian, sampel dikumpulkan adalah 1206 orang yang dipilih acak. Margin of error survei ini diperkirakan +- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Advertisement