Sekjen PDIP: Pilpres 2024 Masih Lama, Jangan Kuras Energi

Hasto menyatakan pihaknya akan mengikuti seluruh tahapan pemilu dengan sebaik baiknya, dan KPU profesional bersama Bawaslu dan DKPP.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 06 Okt 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2022, 21:00 WIB
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dalam pembukaan Rakorda Pemenangan Pemilu 2024 yang dilakukan oleh DPD PDIP Sulawesi Tenggara (Sultra)
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dalam pembukaan Rakorda Pemenangan Pemilu 2024 yang dilakukan oleh DPD PDIP Sulawesi Tenggara (Sultra) (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - DPP PDIP menyatakan Pilpres 2024 masih jauh sehingga saat ini pihaknya fokus untuk bangkit dari pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya usai juga perang Rusia-Ukraina yang menciptakan krisis pangan dan energi.

"Maka pesan kami jangan bawa kontestasi Pilpres terlalu dini, karena pendaftaran calon presiden dan cawapres masih Oktober tahun depan. Masih lama, jangan kuras energi bangsa kita ini sehingga kehilangan momentum untuk bangkit," ujar Hasto dalam keterangannya, Kamis (6/10/2022).

Hasto menyatakan pihaknya akan mengikuti seluruh tahapan pemilu dengan sebaik baiknya, dan KPU profesional bersama Bawaslu dan DKPP.

"Sehingga kita ikuti seluruh tahapan pemilu dengan sebaik baiknya dan pasti ada momentum pengusungan capres/cawapres dan terjadi pengerucutan dari seluruh partai partai yang bergabung," lanjutnya.

Saat ini, lanjut Hasto, PDI Perjuangan sedang mempersiapkan mempersiapkan visi misi capres dan progressnya sudah sekitar 80 persen.

"Sekarang PDI Perjuangan sedang mempersiapkan visi misi capres. Progressnya sudah sekitar 80 persen. Ini kami sudah melakukan meet up dengan tim dari pemerintahan Presiden Jokowi sehinga visi misi ini nanti menjadi menunjukan adanya kesinambungan antara prestasi yang dilakukan oleh Pak Jokowi dengan calon presiden dan calon wakil presiden yang nanti akan diputuskan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri," jelas Hasto.

Internal PDIP Tidak Ada Pembelahan Kubu

ganjar dan Puan
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. (Liputan6.com)

Hasto juga menegaskan di internal PDIP tidak ada kesan di publik ada pembelahan antara kubu Puan dan kubu Ganjar Pranowo.

"Sebenarnya opini publik tidak terbagi. Itu menunjukan bahwa tugas parpol di dalam menyiapkan calon-calon pemimpin itu dilihat masyarakat. Di dalam negara demokrasi masyarakat boleh memberikan preferensi, tapi dalam pertimbangan untuk menetapkan capres melalui pertimbangan yang sangat matang," ucapnya.

Infografis Kader PDIP Tidak Loyal dan Sentilan Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kader PDIP Tidak Loyal dan Sentilan Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya