Survei: Macet dan Banjir Masih Jadi PR Anies Baswedan

Anies Baswedan akan meninggalkan kursi Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022. Meski demikian, sebagian warga ibu kota masih tak puas kinerjanya akan menangani kemacetan dan banjir.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Okt 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2022, 16:00 WIB
Anies Baswedan Singgung Amdal Lalin Proyek DKI
Pengendara terjebak kemacetan di samping proyek pembangunan underpass Mampang, Jakarta, Senin (6/11). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ada 10 proyek pembangunan infrastruktur yang menimbulkan kemacetan luar biasa. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Anies Baswedan akan meninggalkan kursi Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022. Meski demikian, sebagian warga ibu kota masih tak puas kinerjanya akan menangani kemacetan dan banjir.

Hal ini tergambar dalam survei yang dilakukan Political Statistics (Polstat) yang memuat kinerja Anies.

"Sebanyak 74,3% responden mengaku tidak puas dengan tata kelola mengurai kemacetan di Jakarta," kata peneliti Polstat Apna Permana saat jumpa pers daring, Rabu (12/10/2022).

Selain kemacetan, Apna mengatakan kinerja Gubernur Anies dalam penanganan banjir, juga disorot. Diketahui, sebanyak 48,5% responden menyatakan tidak atau kurang puas dengan cara Anies menangani banjir selama memimpin Jakarta.

Selain kebijakan mengurai macet dan menanggulangi banjir, kepribadian Anies juga disorot responden. Sebanyak 24,7% responden menyatakan bahwa kelemahan Anies selama memimpin DKI Jakarta adalah kurang tegas.

"Sebanyak 16,2% responden juga menyebut banyak program pembangunan yang tidak tepat sasaran dan 15,2% responden menilai Anies kurang merakyat dengan jarang terjun ke masyarakat," jelas Apna.

Meski begitu, sebanyak 56,2% responden masih mengaku kondisi Jakarta lebih baik semenjak Anies memimpin Jakarta. Sebab, sebanyak 31,2% responden mengakuAnies telah menunaikan janji-janjinya selama kampanye pilgub lima tahun lalu.

"Hasil itu membuat responden masih terpikir untuk kembali memilih Anies jika kembali dicalonkan sebagai gubernur DKI periode berikutnya," jelasnya.

 

Anies Masih Tertinggi

Dalam survei tersebut, muncul jajak pendapat soal nama gubenur Jakarta periode selanjutnya.

Hasilnya, Anies bertengger paling atas dengan mengantongi 40,5% suara responden.

Kemudian 19,1% responden memilih Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), lalu 10,5% memilih Gibran Rakabuming Raka, disusul Agus Harimurty Yudhoyono (7,6%), Ahmad Sahroni (5,7%), Tri Risma Harini (3,5%), Emil Dardak (3,3%), Airin Rachmi Diany (1,1%), dan A. Riza Patria (0,5%).

"Masih banyak diantara responden yang mengharapkan Anies maju lagi dalam Pilgub DKI 2024 untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum tertuntaskan, dan bukan mempersiapkan diri menjadi calon presiden," Apna menutup.

 

Terkait Survei

Sebagai informasi, jajak pendapat Polstat kali ini dilakukan pada tanggal 1 s/d 10 Oktober 2022 di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta yang terdiri dari lima kotamadya dan satu kabupaten.

Populasi survei ini adalah seluruh penduduk Jakarta yang minimal sudah berusia 17 tahun dan memiliki E-KTP DKI.

Jumlah sampel sebesar 830 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi-state random sampling). Batas kesalahan (margin of error)+/- 3,4% dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka langsung dengan responden berpedoman kuesioner.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya