Erdogan Gandeng Erat Jokowi saat Turki-Indonesia Bahas Bantuan ke Palestina

Jokowi menekankan bahwa OKI harus bersatu dan berada di depan. OKI harus mendesak gencatan senjata segera dilakukan, menyuarakan dimulainya jeda kemanusiaan.

oleh Muhammad AliMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Nov 2023, 10:44 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2023, 10:43 WIB
Jokowi
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menggandeng erat tangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat melakukan pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Sabtu (11/11/2023). (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menggandeng erat tangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Hal itu dilakukan saat keduanya melakukan pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Sabtu (11/11/2023).

Menurut Jokowi, pada pertemuan tersebut Indonesia dan Turi bersepakat untuk terus bekerja sama dalam menyelesaikan masalah kemanusiaan di Gaza dan terus mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina.

"Serta mengingatkan dunia untuk selesaikan akar masalah yaitu kemerdekaan Palestina berdasarkan two state solution," ujar Jokowi di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi seperti dikutip Minggu (12/11/2023).

Selain itu, Jokowi menekankan bahwa OKI harus bersatu dan berada di depan. OKI harus mendesak gencatan senjata segera dilakukan, menyuarakan dimulainya jeda kemanusiaan.

"Dan memastikan akses bantuan kemanusiaan yang aman, predictable, sustainable dan menjangkau seluruh warga," imbuh dia.

Jokowi memastikan, Indonesia akan menggunakan semua cara untuk menyuarakan keadilan dan kemanusiaan bagi bangsa Palestina, termasuk melalui Sidang Majelis Umum PBB, Dewan HAM, dan Mahkamah Kejahatan Internasional. Sebab, baik dirinya dan Erdogan terus mencoba berkontribusi pada penyelesaian masalah di Gaza Palestina.

Selain soal Gasa, diketahui kedua pemimpin juga membahas penguatan kerja sama bilateral dan sepakat untuk mengintensifkan perundingan Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA) sehingga dapat diselesaikan pada tahun 2024.

Jokowi Tegaskan Posisi Indonesia dan Yordania Sama soal Palestina

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein. Pertemuan itu terjadi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023).

Pada pertemuan itu, Jokowi tegas mendukung kepemimpinan Raja Abdullah II bin Al-Hussein dalam upayanya mewujudkan perdamaian menuju Palestina yang merdeka.

"Mendukung upaya King Abdullah mendorong perlunya terobosan politik bagi dimulainya proses perdamaian menuju kemerdekaan Palestina," ujar Jokowi di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, seperti dikutip Minggu (12/11/2023).

Jokowi menyebut, Indonesia dan Yordania memiliki cara senada untuk Palestina dan Israel yakni two states solution atau solusi dua negara. Maka dari itu, pemindahpaksaan warga Palestina harus ditolak. Akses bantuan kemanusiaan harus dipastikan aman

“Predictable, sustainable dan menjangkau seluruh warga," tegas Jokowi.

Pentingnya Persatuan di OKI

Kepada Raja Yordania, Jokowi juga menekankan pentingnya OKI bersatu jadi bagian dari solusi dan menghasilkan langkah konkret agar situasi di Gaza membaik. Gencatan senjata harus segera dilakukan dan koridor kemanusiaan harus diwujudkan segera.

Menjawab hal itu, Presiden Yordania mengatakan Indonesia merupakan salah satu co-sponsor Resolusi Majelis Umum PBB yang disahkan 27 Oktober lalu di New York dan custodian situs suci agama Islam dan Kristen di Yerusalem. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya