Ulammart Jadi Strategi Jitu Kementerian KKP Dorong UMKM Perikanan Naik Kelas

Salah satu program Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bisa naik kelas adalah dengan 'Ulammart'.

oleh Fachri pada 20 Nov 2023, 19:31 WIB
Diperbarui 20 Nov 2023, 19:31 WIB
KKP.
Perayaan Hari Ikan Nasional Tahun 2023. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu program Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bisa naik kelas adalah dengan 'Ulammart'. Program tersebut bertujuan memberikan satu format pemasaran dan pendampingan UMKM melalui kurasi yang sangat ketat mencakup administrasi usaha, rasa, hingga kemasan produk.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo mengungkapkan bahwa produk yang dihasilkan para UMKM harus memiliki sertifikasi kelayakan pengolahan (SKP) dan perijinan lainnya, serta rasa dan kemasan yang memenuhi syarat.

"Program Ulammart akan dikembangkan secara bertahap mulai tahun 2024 dan saya berharap masing-masing kabupaten nantinya bisa memiliki minimal satu Ulammart sebagai sentra kurasi, pemasaran hingga pendampingan UMKM," ungkapnya.

Budi menyebut bahwa UMKM yang tak lolos kurasi, hal itu akan menjadi tugas Ditjen PDSPKP bersama Dinas Kelautan Perikanan daerah untuk melakukan pendampingan hingga produk mereka bisa lolos.

"Kami lakukan kegiatan ini secara bersama sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan daerah dan kami telah punya satu pilot project di Stasiun Gambir. Di sini konsepnya bukan warung oleh-oleh atau toko oleh oleh tetapi kita arahkan UMKM menjadi naik kelas setelah dikurasi," sebutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pamerkan Produk Unggulan

KKP.
Perayaan Hari Ikan Nasional Tahun 2023. (Foto: Istimewa)

Dalam peringatan Harkannas ke-10 Tahun 2023, KKP memamerkan sejumlah produk perikanan unggulan daerah serta binaan Ulammart. Tujuannya untuk menginspirasi publik dalam meminati sekaligus menikmati ikan.

"Saat ini ikan tidak hanya dijadikan lauk, namun sudah banyak varian olahannya menjadi camilan atau kudapan sarat gizi, seperti biskuit ikan, egg-roll ikan, cake ikan, pudding ikan, dll," jelas Budi.

"Ragam produk tersebut membuktikan bahwa olahan ikan sudah tidak amis lagi dan enak untuk camilan sehat. Karenanya, pada acara Harkannas kali ini juga dibagikan biskuit ikan gratis bagi anak-anak dan biskuit yang dilengkapi dengan hidrolisat protein ikan," urainya.

Budi mengungkapkan, tema Harkannas ”Ikan untuk Generasi Emas’’ meliputi dua konsekuensi logis. Pertama, mewujudkan sumber daya ikan secara keberlanjutan, sehingga ikan akan tetap bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang.

"Kedua, menjadikan ikan dengan segala keunggulan kandungan gizi terutama protein, asam lemak omega 3, dan mikro nutrient lainnya menjadi penopang ketahanan pangan nasional, pemenuhan gizi, sekaligus investasi untuk mewujudkan generasi emas 2045," ungkapnya.

"Kedua isu ini sama-sama penting karena Indonesia akan menghadapi bonus demografi tepat di usia 100 tahun pada 2045 nanti," imbuh Budi.

Ia pun menegaskan bahwa kondisi tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia untuk menyiapkan dan mewujudkan generasi emas, yaitu generasi muda Indonesia yang berkualitas, berdaya saing, dan berperadaban unggul.


Kunci Sukses Generasi Emas

KKP.
Perayaan Hari Ikan Nasional Tahun 2023. (Foto: Istimewa)

Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana mengatakan bahwa pemenuhan gizi yang baik menjadi salah satu kunci sukses mewujudkan generasi emas. Untuk itu, ia mengajak mengajak masyarakat untuk sama-sama bertekad menjadikan ikan sebagai sumber pemenuhan gizi yang utama.

"Bagi yang kurang suka ikan karena aromanya, durinya, bentuknya, atau karena hal lainnya, dapat mencoba beralih ke pilihan menarik aneka produk olahan ikan," katanya.

Erwin pun menjelaskan, pada peringatan Harkannas tahun ini tak hanya menampilkan pameran produk perikanan dan lomba masak serba ikan tingkat nasional, tetapi juga ada pasar ikan murah, pembagian ikan gratis, talkshow, hingga pencanangan Tahun Tuna Indonesia 2024.

"Di momen ini, kita sekaligus mensosialisasikan perikanan berkelanjutan yang terhubung dengan pasar domestik dan global bersama mitra yang memiliki  perhatian yang sama," jelasnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya