Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Singgung soal Disrupsi Politik

Cak Imin berpandangan, terjadinya disrupsi tersebut menuntut partai politik serta seluruh Wakil Rakyat, terutama dari PKB, bisa adaptif.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 11 Jul 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2024, 08:00 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar saat membuka kegiatan Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) Wilayah 1 Jawa Timur.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar saat membuka kegiatan Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) Wilayah 1 Jawa Timur. (Foto: Tim Humas PKB)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, seluruh lini kehidupan telah mengalami disrupsi, tak terkecuali politik.

Hal itu dia sampaikan, saat membuka langsung kegiatan Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) Wilayah 1 Jawa Timur yang diikuti seluruh anggota DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota terpilih dari PKB pada Pileg 2024, Rabu 10 Juli 2024.

"Seluruh lini kehidupan telah mengalami disrupsi, termasuk politik. Disrupsi itu akan menimbulkan pergeseran-pergeseran dalam banyak hal. Mulai cara kerja, pengelolaan, perekrutan kader, sistem kaderisasi, ideologisasi, manajemen partai, serta persoalan-persoalan lain yang berkembang sangat dinamis," kata pria karib disapa Cak Imin di Coban Rondo, Malang, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (11/7/2024).

Cak Imin berpandangan, terjadinya disrupsi tersebut menuntut partai politik serta seluruh Wakil Rakyat, terutama dari PKB, bisa adaptif. Sebab, apabila gagap terhadap disrupsi tersebut, bukan tidak mungkin pada saatnya akan tergilas zaman.

"Seluruh perubahan itu tentu menuntut penyikapan, pengelolaan, dan pendekatan yang tidak tunggal. Tanpa adaptasi yang tepat dalam mengelola partai politik, maka sebuah Parpol bisa jadi hanya tinggal sejarah dalam nama besar yang tertulis dalam lembaran-lembaran kertas dan jejak digital," tegas mantan calon wakil presiden 2024 ini.

Di sisi lain, Cak Imin juga menyinggung kritik tajam terhadap partai politik yang minim sosok internal untuk dicalonkan di berbagai kontestasi. Dia beranggapan, hal itu tidak sepenuhnya benar bila disebut menjadi kegagalan dari partai politik itu sendiri.

"Anggapan itu tidak sepenuhnya benar, meskipun juga tidak semuanya salah. Banyak variabel yang membingkainya. Sangat kompleks dan tidak sederhana," jelas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kehadiran Partai Politik

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar saat membuka kegiatan Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) Wilayah 1 Jawa Timur.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar saat membuka kegiatan Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) Wilayah 1 Jawa Timur. (Foto: Tim Humas PKB)

Pada intinya, lanjut Cak Imin, menyatakan partai politik adalah media paling sah dalam mendistribusikan kader-kadernya untuk menduduki jabatan-jabatan publik sebagai pemimpin masyarakat.

“Demokrasi modern tidak bisa dibayangkan tanpa kehadiran partai politik," Cak Imin menandasi.

Sebagai informasi, Sekolah Pemimpin Perubahan diikuti oleh 386 peserta yang terdiri dari Anggota DPR RI, Anggota DPRD Provinsi, dan juga Anggota DPRD Kabupaten/Kota dari PKB se Jawa Timur yang terpilih pada Pileg 2024, serta Ketua DPW PKB se-Indonesia.

Jawa Timur merupakan wilayah 1 dari kegiatan Sekolah Pemimpin Perubahan yang digelar mulai 9-11 Juli 2024. Setelah Jawa Timur, kegiatan serupa juga akan digelar di Wilayah lain dengan peserta seluruh Wakil Rakyat dari PKB yang terpilih pada Pileg 2024.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya