Investasi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Tangan Dingin Bahlil Dianggap Teruji

Pakar Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Hendra Kholid, mengapresiasi kinerja Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang dinilai berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjadi yang terbaik di dunia pada 2023. Ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas politik dan keamanan untuk keberlangsungan investasi di masa depan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Jul 2024, 17:12 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2024, 17:10 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dalam Konferensi Pers Kebijakan dan Implementasi Hilirisasi sebagai Bentuk Kedaulatan Negara, Jumat (30/6/2023). (Tira/Liputan6.com)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dalam Konferensi Pers Kebijakan dan Implementasi Hilirisasi sebagai Bentuk Kedaulatan Negara, Jumat (30/6/2023). (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Kinerja Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendapat apresiasi dari Pakar Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Hendra Kholid.

Ia menilai, Bahlil telah berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjadi yang terbaik di dunia pada tahun 2023.

"Saya pikir memang salah satu faktornya, faktor investasi. Jadi memang karena kita melihat dua pada dasarnya, satu dari faktor konsumsi, kedua dari faktor investasi," ujar Hendra dalam keterangannya pada Jumat (19/7/2024).

Dia menuturkan, investasi yang masuk ke Indonesia melebihi target dan menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, selain dari konsumsi rumah tangga.

"Keberhasilan Pak Bahlil, saya pikir tentu kita apresiasi bahwa ini adalah sesuatu yang baik dan mudah-mudahan 2024 pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi," jelas Hendra.

Dia juga menekankan pentingnya menjaga tingkat konsumsi masyarakat melalui pembukaan lapangan pekerjaan. Menurutnya, investasi yang berkualitas adalah investasi yang dapat menyerap tenaga kerja sehingga masyarakat memiliki penghasilan untuk berbelanja.

"Kalau tadi dikatakan misalnya bahwa di satu sisi investasi bagus, tapi konsumsi tidak bagus maka tidak baik juga. Jadi investasinya harus bagus dan konsumsinya juga harus bagus," jelasnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harus Buka Lapangan Pekerjaan

Hendra meyakini bahwa investasi yang tinggi tidak akan berarti apa-apa jika tidak membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat banyak. Hal ini karena dengan membuka lapangan pekerjaan, negara juga akan diuntungkan dengan penerimaan pajak dan konsumsi yang tumbuh positif.

"Yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana kemudian meningkatkan juga konsumsi masyarakat, dan konsumsi itu gak mungkin juga orang punya uang kalau dia tidak punya pendapatan. Nah pendapatan itu dari investasi kira-kira begitu. Jadi dua mata sisi yang saling berkaitan, investasinya tetap dijaga lalu kemudian konsumsinya juga harus ditingkatkan agar kemudian pertumbuhannya sustainable," paparnya.


Mangkrak 8 Tahun, Bahlil Jamin Pabrik Lotte Chemical Mulai Operasi Maret 2025

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) akan mulai jalan beroperasi Februari 2025.

Adapun realisasi investasi pabrik petrokimia yang berlokasi di Cilegon senilai USD 4 miliar ini telah mangkrak selama 8 tahun sejak 2016.

"Tahun 2016 sempat mangkrak, sekarang sudah hampir selesai. Maret 2025 itu sudah produksi," ujar Bahlil dalam acara peresmian ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Karawang New Industry City, Rabu (3/7/2024).

Bahlil juga berterimakasih kepada Korea Selatan yang telah menanamkan banyak investasinya di Tanah Air selama 5 tahun terakhir. Sejak 2019, ia menyebut Negeri Ginseng telah berinvestasi hingga USD 14 miliar, atau setara Rp 200 triliun lebih.

"Dan investasi ini lebih banyak mengarah sektor hilirisasi, sesuai arahan pak Jokowi kepada kami agar investasi harus inklusif. Tidak hanya dikuasai satu negara tertentu, tapi mendatangkan banyak negara," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya