Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian wilayah di Jakarta cerah pada pagi hari ini, Senin (22/7/2024). Itu pun disebut termasuk di Kepulauan Seribu.
Baca Juga
Seperti dilansir dari Antara, berikut adalah detail prakiraan cuaca untuk setiap wilayah di Jakarta:
Advertisement
- Jakarta Pusat: Cerah pada pagi hari, cerah berawan pada siang hari, dan kondisi ini diprediksi berlangsung hingga malam hari.
- Jakarta Selatan: Cerah pada pagi hari, kemungkinan cerah berawan pada siang hari, dan kondisi serupa diprakirakan berlangsung pada malam harinya.
- Jakarta Timur: Diprediksi cerah pada pagi hari ini, lalu kemungkinan cerah berawan pada siang hari nanti, dan kondisi serupa kemungkinan berlangsung hingga malam hari.
- Jakarta Barat: Diprediksi cerah pada pagi hari ini, kemudian cerah berawan pada siang hari, dan malam hari nanti.
- Jakarta Utara: Kemungkinan cerah pada pagi hari ini, lalu pada siang hari diprediksi cerah berawan, dan kondisi serupa diprakirakan terjadi pada malam harinya.
- Kepulauan Seribu: Kemungkinan cerah pada pagi dan siang hari, lalu cerah berawan pada malam hari nanti.
Sementara, untuk suhu hari ini yakni:
- Jakarta Barat berkisar antara 24-32 derajat Celsius
- Jakarta Pusat 24-33 derajat Celsius
- Jakarta Selatan berkisar antara 23-32 derajat Celsius
- Jakarta Timur 24-33 derajat Celsius
- Jakarta Utara 25-32 derajat Celsius
- Kepulauan Seribu 26-28 derajat Celsius.
Selain itu, untuk kelembapan udara di Jakarta juga diprediksi sebagai berikut:
- Jakarta Barat 53-86 persen
- Jakarta Pusat 48-85 persen
- Jakarta Selatan 46-84 persen
- Jakarta Timur 46-85 persen
- Jakarta Utara 52-87 persen
- Kepulauan Seribu 66-75 persen.
Badai Magnet Terjang Bumi, BMKG: Tak Berdampak Apapun di Wilayah Indonesia
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa masyarakat Indonesia tak perlu khawatir dengan gangguan magnet akibat fenomena badai magnet yang sedang melanda bumi dalam sepekan terakhir.
Diketahui, dampak dari badai magnet secara umum bisa menimbulkan gangguan jaringan televisi, komunikasi, sistem navigasi, dan gangguan operasi satelit seperti GPS.
"Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena fenomena badai magnet bumi tersebut tidak berdampak apapun ke wilayah Indonesia," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, Setyoajie Prayoedhie, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (13/7/2024).
Menurut dia, hal demikian dikarenakan wilayah Indonesia berada di garis ekuator atau khatulistiwa sehingga akan dilindungi oleh sabuk magnetosfer yang kuat.
Selain itu, pihaknya juga mendapati status gangguan akibat badai magnet yang terdeteksi di Indonesia berskala kecil, dan dapat dibuktikan dari hasil pengamatan BMKG pada empat observatorium magnet bumi yang ada di Indonesia dalam medio 5 - 11 Juli 2024.
Setyoajie menjelaskan, pada medio tersebut aktivitas magnet yang tertinggi terjadi pada tanggal 8 Juli 2024 dengan status badai magnet kecil terekam di Observatorium Tondano.
Badai magnet atau geomagnetik dan umum disebut pula sebagai badai matahari adalah gangguan sementara yang disebabkan oleh gelombang kejut angin matahari dan atau awan medan magnet yang berinteraksi dengan medan magnet bumi.
Advertisement
Lebih Berdampak di Belahan Bumi Utara dan Selatan
Status badai magnet terekam di Observatorium pengamatan magnet Bumi di Tondano Manado dan Tuntungan Medan (dua observatorium pengamatan magnet bumi di lintang utara) nilai indeks K maksimum K=6 dan nilai indeks A maksimum sebesar A=33.
Sementara pada observatorium pengamatan magnet Bumi di Serang Banten dan Kupang Nusa Tenggara Timur (dua observatorium pengamatan magnet bumi di lintang selatan) nilai indeks K maksimum K=5 dan nilai indeks A maksimum sebesar A=23.
Dengan kata lain analisa BMKG tersebut mengartikan fenomena badai magnet ini akan lebih berdampak ke negara-negara yang terletak di belahan bumi utara dan selatan.