AHY Setuju Jika Pilpres dan Pileg 2029 Digelar Secara Terpisah

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sepakat jika Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif pada 2029 digelar secara terpisah alias tak diselenggarakan bersamaan.

oleh Tim News diperbarui 26 Jul 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2024, 08:00 WIB
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menghadiri rapat perdana bersama Komisi II DPR RI.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menghadiri rapat perdana bersama Komisi II DPR RI. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sepakat jika Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif pada 2029 digelar secara terpisah alias tak diselenggarakan bersamaan.

Hal ini merespons hasil Musyawarah Kerja Nasional PKB beberapa Waktu yang lalu, di mana mendorong Pilpres dan Pileg 2029 digelar terpisah.

"Sebetulnya itu yang sejak awal kami sarankan. Terakhir, ketika kami menerima kunjungan dari ketua MPR Pak Bamsoet (Bambang Soesatyo) dan jajaran pimpinan MPR lainnya. Kami juga berdiskusi hal tersebut dan sebetulnya kita perlu kaji," kata AHY di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Kamis 25 Juli 2024.

"Kita mengatakan bahwa serentak itu bukan tidak baik, tetapi kita perlu mengkaji kembali. Apakah lebih baik kalau kita pisahkan seperti terdahulu, Pileg duluan baru setelah itu Pilpres," sambungnya.

Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini pun mengungkapkan beberapa alasan partainya setuju jika Pileg dan Pilpres 2029 itu dipisahkan.

"Kita ingin memberikan ruang yang cukup bagi masyarakat Indonesia, bagi para pemilih termasuk konstituen yang ada di berbagai daerah atau dapil untuk juga mengetahui secara serius atau paling tidak punya konstrentasi khusus pada Pileg," ungkap AHY.

"Karena jika dilakukan secara serentak, pengalaman selama ini sudah hampir pasti fokus masyarakat kita semua memberikan panggung perhatian kepada Pilpres, itu sudah otomatis akan seperti itu. Karena memang yang paling mendapatkan spotlight, bagaimana tidak karena kita memilih pemimpin bangsa, presiden RI," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Demokrat Sambut Baik

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri ATR/BPN ini berharap agar Pilpres dan Pileg 2029 dapat dipisahkan beberapa bulan dalam prosesnya nanti.

"Maka ya Pileg itu sudah dengan mood perasaan rakyat hari itu, saat itu, dengan dinamikanya dengan segala isu yang dihadapi jadi satu. Nah baru diikuti beberapa bulan kemudian dengan Pilpresnya," ucapnya.

"Jadi satu paket satu rasa satu nuansa kira-kira begitu, jadi kami Partai Demokrat juga tentu menyambut baik sekaligus mendorong menjdi wacana yang baik untuk kita pertimbangan masak-mask dan mudah-mudahan dengan jika ada kajian yang serius nanti juga bisa menghasilkan hasil yang baik," pungkasnya.

 


Usulan PKB

Sebelumnya, Wasekjen PKB Syaiful Huda menyebut partainya mendorong agar pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2029 diselenggarakan secara terpisah.

"PKB untuk mendorong revisi paket UU politik isinya salah satunya adalah PKB mendorong supaya pelaksanaan pilpres dan pileg dipisah pada tahun 2029 yang akan datang," kata Huda saat konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (24/7).

Kemudian, PKB pun menginginkan pemerintah mengalokasikan dana abadi untuk partai politik demi kesehatan parpol.

"Yang kedua sebagaimana rekomendasi dari KPK menyangkut soal kesehatan parpol, pemerintah perlu mengalokasikan dana abadi untuk parpol," imbuh dia.

 

 

Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya