Liputan6.com, Jakarta - Revisi Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengatur pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan dibawa ke Sidang Paripurna DPR RI pada Selasa (4/2) mendatang. Proses pembahasan RUU ini menunjukkan perkembangan yang sangat cepat agar kebijakan tersebut segera disahkan.
Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto yang terlibat dalam pembahasan RUU tersebut, mengungkapkan bahwa Danantara kemungkinan besar sudah bisa beroperasi pada bulan Februari jika semua pihak setuju.
Baca Juga
“Pembahasan RUU BUMN terlihat sangat cepat, kerja ekspres. Mungkin bisa saja Danantara sudah beroperasi di bulan Februari jika semua pihak setuju,” kata Toto.
Advertisement
Dalam pertemuan sebelumnya dengan sejumlah legislator, Toto menyatakan bahwa ada dorongan kuat untuk segera menyetujui RUU ini.
Ia menambahkan bahwa Kementerian BUMN akan memiliki peran pengawasan atas Danantara. Artinya di sisi lain, RUU BUMN ini berpotensi menimbulkan terjadinya dualitas kepemimpinan. Meskipun begitu, ia optimis bahwa pimpinan Danantara dapat membangun relasi yang baik dengan Presiden Prabowo Subianto selaku penanggung jawab langsung Danantara.
"Ini (RUU BUMN) adalah langkah kompromi yang paling memungkinkan, kelembagaan Danantara terlindungi oleh UU, sementara peran Kementerian BUMN tetap terjaga dengan fungsi yang berbeda," tuturnya.
Potensi
Toto juga menyoroti potensi masa depan Danantara. Menurutnya, dalam jangka panjang, fungsi Kementerian BUMN bisa digabungkan dengan Danantara ketika organisasi ini sudah cukup kuat.
Akan tetapi untuk mencapai visi ini, diperlukan kebijakan yang lebih tinggi dan perubahan yang mungkin terjadi melalui amandemen UU di masa mendatang. Dengan demikian, Danantara diharapkan bukan hanya menjadi lembaga investasi, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi nasional.
"Danantara bisa menjadi versi Khazanah untuk Indonesia. Saya berharap Danantara akan menjadi superholding company yang powerful, setara dengan Temasek atau Sasac di China,” tutup Toto.
Advertisement