MUI Tolak Miss World, PBNU Minta Pemerintah Menengahi

Kontes kecantikan Miss Word 2013 yang akan digelar di Bali September mendatang, menuai penolakan.

oleh Riski Adam diperbarui 31 Agu 2013, 16:20 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2013, 16:20 WIB
mui130108b.jpg
Kontes kecantikan Miss Word 2013 yang akan digelar di Bali September mendatang, menuai penolakan. Salah satunya dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Merespon kontroversi tersebut, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendi Yusuf meminta semua pihak untuk dapat duduk bersama dalam membahas dan menyikapi masalah ini secara musyarah.

"Saran saya, pihak panitia penyelenggara duduk satu meja dengan MUI, yang di tengahi pihak pemerintah, untuk membahas dan menyikapi polemik ini, yang intinya jangan sampai penyelenggaraan Miss World di dalam negeri ini, malah menimbulkan kegaduhan di masyarakat," kata Slamet Effendi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (31/8/2013).

Slamet Effendi berharap, pemerintah dapat bijaksana dan arif untuk mendengarkan suara-suara yang kontra dari kolompok masyarakat atas pelaksaan Miss World tersebut. Sebab, masyarakat dalam negeri memiliki karekater tersendiri dalam mempertahankan adat istiadat, budaya dan melaksanakan nilai-nilai agama yang di yakininya.

"Sehingga sebagian masyarakat tidak cocok dengan penyelenggaraan Miss World, yang dipandang sebagai budaya impor, yang banyak negatifnya dari pada positifnya," ujarnya.

Posisi NU, kata Slamet Effendi, tidak menolak dan mendukung pelaksanaan Miss World 2013 di dalam negeri. Karena masalah seperti itu, merupakan wilayah Pemerintah, yang harus tegas mengatur dan menyikapinya.

"Kalau ditanya posisi NU dalam persoalan penyelenggaraan Miss World 2013 di dalam negeri ini, kami tidak dalam posisi menolak dan mendukung. Tetapi lebih pada menyarankan Pemerintah harus mendengarkan suara-suara masyarakat dalam masalah ini," tukas Slamet Effendi. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya