Liputan6.com, Jakarta - Menurut Soerjanto Tjahjono selaku Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), kecelakaan di jalan tol sering diakibatkan oleh sopir yang kelelahan.
"Banyak kecelakaan di jalan tol itu dikarenakan sopir mengalami fatigue (kelelahan) dan mengantuk," kata Soerjanto dalam diskusi Keselamatan Jalan Tol di Jakarta, Selasa (30/11).
Dia mengatakan, berdasarkan catatan, umumnya kecelakaan terjadi dalam rentang waktu pukul 00.00 WIB dini hari hingga pukul 13.00 WIB siang.
Advertisement
Meskipun demikian, ada dua fase waktu pengendara biasanya mengalami rasa kantuk saat berkendara di jalan tol, yakni dari jam 00.00 WIB sampai dini hari, dan dari jam 10.00 WIB pagi sampai jam 13.00 WIB. Menurutnya, dalam rentang waktu tersebut berpotensi adanya penurunan kewaspadaan pengendara sehingga menyebabkan micro sleep.
"Berdasarkan statistik ini paling sering jam sepuluh pagi sampai satu siang karena mengantuk," ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Istirahat
Soerjanto mengimbau kepada pada pengendara, khususnya yang tengah melakukan perjalanan jarak jauh untuk lebih jujur pada diri sendiri apabila mengalami kelelahan. Dia menyarankan para pengendara untuk beristirahat di rest area terdekat, guna menghindari kecelakaan.
"Banyak pengendara yang minum minuman energi agar lebih segar, padahal kalau sudah lelah dan mengantuk itu obatnya tidur," tegasnya seperti dilansir dari Antara.
Dia menambahkan pihaknya juga menyarankan untuk dibentuknya rest area, yang benar-benar nyaman untuk dipakai para pengendara sebagai tempat istirahat. Dengan adanya tempat peristirahatan tersebut terbukti bisa mengurangi angka kecelakaan di jalan tol. [fik]
Sumber: Merdeka.com
Advertisement