Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kabar mengejutkan dilontarkan oleh CEO Formula 1, Stefano Domenicali, yang menyebutkan bahwa pihaknya tidak akan pernah mengadopsi powertrain listrik dan akan terus menggunakan mesin pembakaran internal hingga masa depan.
Hal ini tentunya bertentangan dengan tren yang saat ini tengah terjadi, di mana masing-masing pabrikan otomotif baik roda dua maupun roda empat, berlomba-lomba untuk menghadirkan mobil listrik untuk menuju Net Zero Carbon.
Baca Juga
Terkait alasannya tersebut, Stefano Domenicali, menyebutkan bahwa kunci yang harus dimainkan oleh olahraga ini adalah bukan dari powertrain listrik, tetapi dari penggunaan bahan bakar sintesis yang nol emisi.
Advertisement
"Kami tidak akan pernah menggunakan listrik. Kunci untuk membuat olahraga bersih ini bukanlah dari powertrain listrik, melainkan dari bahan bakar sintesis nol emisi bersih yang saat ini sedang dalam pengembangan dan akan digunakan mulai musim 2026 mendatang dan seterusnya," jelas Stefano, seperti dilansir Carscoops.
Di lain sisi, ia juga setuju dengan pandangan yang disampaikan oleh Akio Toyoda saat masih menjabat sebagai CEO Toyota. Menurutnya, penggunaan motor listrik tidak menjadi satu-satunya cara untuk melakukan transisi dari mesin konvensional ke elektrifikasi.
"Emisi nol dapat dicapai tanpa harus mengganti mesin atau membuang seluruh armada kendaraan yang sudah ada. Ini adalah bahan bakar yang juga bisa digunakan untuk pesawat dan kapal," tambah Stefano.
Alhasil, meskipun pihaknya menolak untuk bertransformasi menjadi mobil listrik, banyak pabrikan baru yang masuk ke balap F1. Dua di antaranya yang telah menyatakan ingin berkompetisi di ajang Jet Darat ini adalah Ford dan Audi.
Alasan GAIKINDO Tidak Berani Komentari Kehadiran ESEMKA
Esemka kembali menjadi perbincangan hangat di industri otomotif nasional. Merek yang acap kali muncul saat mendekati masa pemilihan umum (Pemilu) itu beberapa waktu lalu memutuskan untuk mengikuti salah satu pameran otomotif Tanah Air, dan juga memajang mobil listriknya, Bima EV.
Menanggapi fenomena Esemka yang kembali muncul, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tidak mau banyak berkomentar.
Pasalnya, merek yang dipopulerkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo itu bukan merupakan anggota asosiasi kendaraan roda empat di Tanah Air.
"Saya enggak ngerti, sama sekali enggak mengerti karena mereka bukan anggota Gaikindo, dan saya tidak berani berkomentar," ujar Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo, di sela-sela konferensi pers Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) di Plataran, Senayan, Jakarta Pusat.
Lanjut Nangoi, Gaikindo sendiri sangat terbuka jika Esemka berniat untuk menjadi anggota. Pasalnya, beberapa waktu lalu, pihaknya juga telah menawarkan merek yang diklaim memiliki pabrik di Boyolali, Jawa Tengah ini sebagai bagian dari keanggotaan Gaikindo.
"Kami sudah approach (menawarkan) untuk menjadi anggota, sudah lama. Tapi, belum ada respon positif dari mereka," tambah Nangoi.
Namun, Nangoi sendiri tidak menjelaskan secara detail, kapan penawaran untuk menjadi anggota Gaikindo ini diberikan oleh Esemka.
Advertisement