Jelang Pencoblosan, Ahok-Djarot Bentuk Satgas Anti-Money Politic

Satgas ini diharapkan bisa mencegah adanya praktik money politic untuk menarik dukungan warga Jakarta pada Pilkada Serentak 2017.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 29 Jan 2017, 19:05 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2017, 19:05 WIB
20170127- Gaya Cagub DKI Saat Ikuti Debat Putaran Kedua-Jakarta- Faizal Fanani
Cagub DKI nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama ditemani Djarot Saiful Hidayat memberikan penjelasan programnya pada Debat Cagub DKI Putaran Kedua di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Jumat (27/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengaku setuju dengan dibentuknya Satgas Anti-Money Politic. Bahkan, wacana tentang satgas anti-politik uang itu terus ia sampaikan ketika berkampanye sejak beberapa waktu lalu.

"Ini akan dikerjakan. Ini juga gabungan antara kader-kader pendukung maupun relawan," kata Djarot di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2017).

Mantan Bupati Blitar ini menambahkan, proses pendidikan dan pelatihan juga sudah diberikan kepada para calon anggota satgas tersebut. Oleh karena itu, bergeraknya satgas ini hanya tinggal menunggu deklarasi dari PDI Perjuangan.

"Sudah dibentuk, tinggal deklarasi saja," ucal Djarot.

Sebelumnya, jelang Pilkada DKI 2017, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat akan membentuk satuan tugas (satgas) anti-money politic.

Satgas ini diharapkan bisa mencegah adanya praktik money politic untuk menarik dukungan warga Jakarta pada Pilkada Serentak 2017.

"Kita menginginkan pilkada di Jakarta itu betul-betul berkualitas dan bersih dari money politic," kata Djarot di Jalan Talang Nomor 3 Menteng, Jakarta, Sabtu 28 Januari 2017.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya