TKN: Kenaikan Gaji PNS Bukan Money Politics

Politikus Perindo itu pun membantah pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, bahwa Jokowi berlaku curang.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2019, 18:55 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2019, 18:55 WIB
Arya Sinulingga usai rapat tertutup dengan Ma'ruf Amin (Muhammad Genantan/Merdeka.com)
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin melakukan rapat tertutup dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, di kawasan Patra XII, Kuningan, Jakarta

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga menyebut, kebijakan pemerintah Jokowi menaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS) bukan bagian dari kampanye. 

"Itu kan kesejahteraan para PNS aja, itu adalah langkah-langkah untuk mensejahterakan PNS," kata Arya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).

Politikus Perindo itu pun membantah pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, bahwa Jokowi berlaku curang. Kata Arya, kebijakan pemerintah itu tidak termasuk politik uang.

"Bukan money politic orang itu gaji orang kok," ucapnya.

Arya pun menyebut, DPR pun ikut menyetujui kenaikan dan percepatan gaji 13 dan 14 PNS. Dia mempertanyakan apakah Fahri tahu soal itu

"Yang tanda tangan gaji 13 dan 14 Fahri ikut tanda tangan gak? Ikut dia. Itu sah dan benar gak ada hubungannya dengan money politic," tandasnya.

Diberitakan, Upaya Presiden Joko Widodo yang hendak menaikkan gaji PNS sebelum Pemilu Presiden (Pilpres) mendapatkan sorotan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. Dia menuding upaya tersebut merupakan bagian dari cara untuk mendongkrak kemenangan Jokowi pada Pilpres mendatang.

Hal ini dikatakan Fahri usai meninjau kondisi Rutan Klas 1 Medaeng, Sidoarjo. Ia menyatakan, jika Jokowi yang juga merupakan calon Presiden pasangan Cawapres Ma'ruf Amin ini, tengah melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak popularitasnya.

"Saya membaca Pak Jokowi akan melakukan apapun untuk terpilih kembali," ujarnya, Minggu 10 Maret 2019.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya