Liputan6.com, Jakarta - Meski gagal maju di Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Komika Marshel Widianto mengaku, hanya menghabiskan uang Rp 500 ribu untuk biaya kampanyenya.
"Kampanye kemarin itu abis Rp 500 ribu. Itu untuk es cendol, bakso, karena mendukung UMKM dan 73 konten saya di Instagram dan lainnya," ujarnya di Kantor DPC Gerindra Tangsel, Rabu (28/8/2024).
Baca Juga
Meski begitu, Marshel mengaku, apa yang sudah dilakukannya selama perkenalan diri kemarin, bertemu masyarakat dan lainnya, tidaklah sia-sia. Dia mengaku, apa yang sudah dilakukannya bisa jadi inventaris untuk Petahana Benyamin dan Pilar.
Advertisement
"Saya siap jadi tim sukses Benyamin Davnie dan pilar, untuk Tangsel bahagia,"katanya.
Dia juga mengaku, tidak kapok dan bersedih hati menjadi kader partai dan aktif di dunia politik. Sebab, hal ini menjadi pelajarannya dalam berpolitik di Indonesia.
"Bisa dibilang enggak (sedih) ya, karena ini yang kita tentukan karena hal ini sering terjadi di dinamika politik yang sangat dinamis, apapun terjadi kami akan selalu ada di barisan dan saya tetap Gerindra,"katanya.
Seperti diketahui, setelah dipastikan mundur dari pencalonannya sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel), akhirnya Marshel Widianto, berbalik menyatakan dukungannya untuk pasangan petahana, Benyamin Davnie san Pilar Saga Ichsan, di Pilkada Kota Tangsel.
"Hari ini saya mewakili partai Gerindra dan bang A. Riza Patria, dan juga diri saya sendiri, ingin menyatakan dukungan penuh kepada pasangan Benyamin Davnie dan Pilar," ujarnya.
Demokrat Benarkan Riza Patria Mundur
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani membenarkan kabar bahwa bakal calon Riza Patria dan Marshel Widianto, mundur dari kontestasi Pilkada Tangerang Selana (Tangsel). Keduanya mengalihkan dukungan kepada paslon Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.
"Informasi mundurnya Pak Ariza Patria pada kontestasi Pilkada Tangsel ini benar. Oleh karena itu terjadi peralihan dukungan di Pilkada Tangsel dari Riza - Marsel menjadi Benyamin - Pilar,” kata Kamhar dalam keterangannya, Rabu (28/8/2024).
Kamhar menyebut perubahan di detik akhir dalam Pemilu adalah hal sangat wajar terjadi. “Ini dinamika yang lazim terjadi pada Pilkada, sering perubahan dan pergeseran itu terjadi dimenit-menit terakhir,” kata dia.
Dengan beralihnya dukungan pada pasangan Benyamin-Pilar, menurut Kamhar hal ini ini balik ke opsi awal dengan mengakomodir aspirasi struktur partai di seluruh tingkatan serta konstituen Partai Demokrat di Tanggerang Selatan.
Advertisement