Liputan6.com, Jakarta - Banten merupakan provinsi yang responsif mengimplementasikan program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah. Sebanyak 12.000 unit rumah sederhana akan dibangun di beberapa kota/kabupaten seperti Serang, Maja, Lebak, Serpong dan beberapa daerah lain.
Ketua DPD REI Banten, Soelaeman Soemawinata menuturkan untuk menyukseskan program Sejuta Rumah di Banten, pihaknya merangkul seluruh stakeholder properti yang terbagi menjadi empat kelompok kerja (pokja).
Baca Juga
Pertama, adalah pokja yang mengurus suplai. "Pada tahap awal, kami menargetkan pembangunan 5.000 unit hunian sederhana-seribu di antaranya adalah rumah susun yang dikembangkan lima developer," kata Soelaeman, seperti dikutip dari laman www.rumah.com, Rabu (15/7/2015).
Advertisement
Selain itu, ia mengatakan sebanyak 25 pengembang lain di Banten juga mengembangkan rumah subsidi dengan total 4.700 unit. "Kami akan mendorong lebih banyak lagi pengembang di Banten masuk mendukung program ini," kata Soelaeman.
Kedua, pokja yang mengurus sisi permintaan, Soelaeman menuturkan banyak konsumen yang tidak mengetahui di Banten memiliki banyak suplai rumah subsidi. Hal inilah yang dijembatani REI dengan cara jemput bola.
"Kami tidak melakukan pameran, tetapi menawarkan rumah subsidi ini ke perusahaan yang ada di wilayah Banten. Potensi pembelinya kami perkirakan mencapai 70.000," kata Soelaeman yang optimistis seluruh suplai rumah subsidi di Banten bisa terserap pasar pada tahun ini.
Di pokja ketiga, yang mengurus perizinan, kata Soelaeman, REI Banten menggandeng Badan Pertanahan Nasional (BPN). Sementara di pokja pendanaan, REI merangkul Bapertarum, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, dan bank BTN.
"Cara-cara ini kami lakukan untuk percepatan implementasi pembangunan rumah sederhana di Banten. Cara ini memang belum tentu berhasil, tetapi untuk saat ini, cara inilah yang kami anggap paling baik," kata Soelaeman. (Ahm/)