Yuk, Bijak Kelola Bonus Tahunan!

Supaya tidak kehilangan arah, Anda disarankan untuk memanfaatkan bonus tahunan secara bijak. Bagaimana cara mengelola agar bermanfaat?

oleh Isnaini Khoirunisa diperbarui 18 Jul 2016, 07:02 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2016, 07:02 WIB
bonus tahunan
Supaya tidak kehilangan arah, Anda disarankan untuk memanfaatkan bonus tahunan secara bijak. Bagaimana cara mengelola agar bermanfaat?

Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian perusahaan, pertengahan tahun adalah waktu untuk membagikan bonus. Momen ini tentu sangat dinanti oleh para karyawan yang sudah memiliki rencana khusus dengan uang yang akan ia terima.

Bonus digunakan untuk beragam keperluan. Ada yang menggunakan untuk bersenang-senang, ada juga yang ingin memanfaatkan dengan cara di tabung atau investasi.

Meskipun bonus tahunan adalah hasil kerja keras pribadi, namun Anda harus menyadari bahwa ada banyak kebutuhan tahunan dan masa depan yang harus dipersiapkan. Sebagai contoh pengeluaran asuransi kendaraan, asuransi jiwa, asuransi pendidikan, dan pajak kendaraan.

Supaya tidak kehilangan arah, Anda disarankan untuk memanfaatkan bonus tahunan secara bijak. Survey Rumah.com yang melibatkan 767 responden mengungkapkan sejumlah fakta menarik tentang cara bijak mereka menggunakannya.

1. Properti
Ternyata porsi terbesar yaitu 17,6 persen orang memilih untuk membayar uang muka dari rumah yang ingin dibeli. Jumlah bonus tahunan yang bisa mencapai kelipatan gaji bulanan adalah nominal yang terbilang cukup untuk membayar atau menambah uang muka rumah. Selain kebutuhan hunian yang tinggi, return of investment atau nilai balik modal yang diterima juga cenderung stabil untuk dijadikan produk investasi.

 (Baca juga: Yuk Kelola THR dan Bonus Untuk DP Rumah!)

 2. Membayar Hutang

Setelah itu, sekitar 16,6 persen dan 16,3 persen di prioritaskan responden untuk melunasi hutang dan menambah dana darurat. Kemudian sekitar 11,6 persen orang memilih untuk melakukan pelunasan sebagian KPR.

Di tengah kondisi keuangan yang sulit ditebak, melunasi hutang dan menyiapkan dana darurat adalah pilihan bijak yang tak kalah penting. Sebagian orang kerap lengah untuk menyisakan nominal bonus mereka untuk prioritas yang satu ini. Padahal di tengah inflasi dan suku bunga yang terus meningkat setiap tahun, Anda akan semakin kesulitan melunasi hutang.

Sementara itu jumlah dana darurat idealnya adalah enam kali dari total pengeluaran bulanan. Dengan begitu, seandainya ada keadaan darurat seperti diberhentikan bekerja oleh perusahaan atau PHK (Pemutusan Hak Kerja), Anda masih punya cukup tabungan untuk biaya hidup selama enam bulan, sembari mencari pekerjaan baru.

 3. Investasi lain

Terakhir, sekitar 9,5 persen orang memilih untuk berinvestasi emas dan 9,5 persen lainnya menyisihkan untuk deposito. Emas dan deposito memang masih menjadi produk investasi favorit sebagian orang. Keduanya dinilai aman dan bisa memberi keuntungan balik modal jangka pendek.

Selain emas dan deposito, Anda juga bisa menjajal investasi reksadana. Dengan imbal hasil jangka panjang, reksadana terbagi menjadi beberapa jenis. Yang pertama reksadana saham yang disarankan untuk jangka waktu 5 – 10 tahun, kemudian reksadana campuran dan reksadana pendapatan yang jangka waktunya sekitar 3 – 5 tahun.

Meski begitu, Anda tetap harus berhati-hati. Periksa dengan teliti, jangan sampai sembarangan masuk ke produk investasi yang berisiko tinggi.

Jadi, bagaimana Anda akan memanfaatkan bonus tahunan kali ini? Semoga gambaran di atas dapat memberi inspirasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya