Merica Oplosan Cabai Busuk Beredar, Ini Pengakuan Pedagang

Pedagang biasanya menjual merica dalam bentuk butiran yang dijual secara kiloan.

oleh Panji Prayitno diperbarui 04 Mar 2016, 22:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2016, 22:30 WIB
20150629-Merica-Palsu-Klaten
20150629-Merica-Palsu-Klaten(2)

Liputan6.com, Cirebon - Terungkapnya peredaran merica palsu di pasar tradisional wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) membuat masyarakat was-was. Termasuk di dalamnya para pedagang bumbu di pasar tradisional Cirebon.

Salah seorang pedagang bumbu di pasar tradisional Cirebon, Agus Saputra, mengaku para pedagang langsung menyembunyikan merica yang dijual para pedagang.

"Kami sebenarnya sudah tahu kalau merica itu palsu dari konsumen sendiri yang mengeluh soal rasanya. Kami juga melihatnya merica yang dijual kualitasnya jelek, tapi belum tahu kalau ternyata palsu," aku Agus Saputra, Jumat (4/3/2016).

Ia menyatakan, sejak banyak keluhan dari konsumen, para pedagang perlahan mengurangi penjualan merica palsu tersebut. Namun, sejak terungkapnya kasus tersebut oleh kepolisian, para pedagang akhirnya menarik dagangannya itu.


Ia mengungkapkan merica palsu yang dijual di pasar tradisional umumnya berbentuk serbuk. Sementara, merica yang asli biasanya dijual dalam bentuk bulatan alias belum menjadi serbuk.

Berdasarkan pengakuan konsumen pasar, para pedagang juga mengaku jika dikonsumsi, rasa dari merica palsu ke makanan menjadi hambar. Rasa pedasnya juga berbeda dari yang asli karena merica palsu dioplos cabai busuk.

"Kalau yang asli rasanya agak kecut. Alus bubuknya dari aking (kerak nasi), berbeda dengan yang asli," sebut Agus.

Sementara itu, harga jual merica palsu dalam kemasan sachet dan botol berkisar dari harga Rp 2000 sampai Rp 3000 per buah. Untuk yang asli, pedagang biasanya menjual per kg dengan harga rata-rata di atas Rp 5000.

"Yang asli mericanya belum halus dan belinya kiloan," kata Agus Saputra.

Agus menegaskan keberadaan merica palsu di pasar tradisional sangat menjatuhkan harga merica asli. Para pedagang pun masih menyimpan merica palsu tersebut.

"Kalau yang asli belum jadi bubuk. Kami meminta dinas terkait untuk turun ke lapangan terkait merica palsu ini," pinta Agus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya