Penertiban Lokalisasi Kampung Baru di Palembang Belum Jelas

Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang dimintai tanggapan terkait hal ini, tak banyak berkomentar.

oleh Nefri Inge diperbarui 05 Mar 2016, 23:10 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2016, 23:10 WIB
Ilustrasi prostitusi
Ilustrasi prostitusi

Liputan6.com, Palembang - Penertiban lokalisasi di beberapa kota, seperti Jakarta dan Semarang sukses dilakukan. Namun, lokalisasi Kampung Baru, Palembang, seakan sepi dari tindak tegas pemerintah daerah (pemda) untuk menghapus penyakit masyarakat tersebut.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang dimintai tanggapan terkait hal ini, tidak banyak berkomentar.

"Nanti nanyanya, nanti ya,” ujar dia usai mengantarkan Presiden Joko Widodo di VIP Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, yang ditulis Sabtu (5/3/2016).

Tanggapan serupa sebelumnya ditunjukkan Wali Kota Palembang Harnojoyo. "No comment-lah," kata dia.

Sementara itu Kapolresta Palembang Komisaris Besar Tjahyono Prawoto mengatakan, pemerintah harus berpikir terlebih dahulu terkait dampak sosialnya, jika memang akan menertibkan lokalisasi tersebut.

"Pemerintah harus berpikir panjang, seperti tentang mengembalikan harkat dan martabat manusia, tempat tinggal mereka pascadigusur," kata dia.

"Polisi mendukung, karena penyakit masyarakat berkaitan dengan moral bangsa. Jadi berpengaruh dengan kebebasan seks dan penyebaran penyakit lainnya di Palembang," sambung Tjahyono.

Tjahyono menyebutkan, hingga kini belum ada 1 orang pun perwakilan, baik dari Pemprov Sumsel maupun Pemkot Palembang, yang datang dan berkoordinasi dengan Polresta Palembang, guna memberi penegasan terkait lokalisasi Kampung Baru.



*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya