Memperbaiki Talut Longsor Malah Tertimbun Longsoran

Ada empat pekerja yang sedang membangun talut karena sudah retak-retak dan hampir longsor.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 09 Jun 2017, 00:01 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2017, 00:01 WIB
longsor
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mengunjungi korban longsor di Manyaran Semarang, Kamis (8/6/2017). (foto : Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Semarang - Tiga pekerja tertimbun longsoran ketika mereka berniat memperbaiki talut atau dinding penyangga lereng. Peristiwa terjadi di Jalan Mendut, RT 05/05, Kelurahan Kalipancur, Semarang, Jawa Tengah.

Peristiwa berawal ketika ada empat pekerja yang sedang memperbaiki talut karena sudah retak-retak dan hampir longsor. Talut itu diperbaiki pemiliknya dengan pertimbangan dinding penyangga setinggi enam meter itu sangat berbahaya jika sampai longsor.

Namun tiba-tiba terdengar suara bergemuruh talut itu ambrol. Tiga pekerja tertimbun material longsoran, sedangkan satu lainnya lari menyelamatkan diri.

"Satu orang  menyelamatkan diri, tiga lainnya di reruntuhan batu," ucap Kapolsek Semarang Barat, Kompol Arianto Salkery di lokasi kejadian, Kamis, 8 Juni 2017.

Satu orang yang menyelamatkan diri itu belum diketahui identitasnya karena sudah menjauh dari lokasi setelah kejadian. Sementara itu, warga yang mengetahui peristiwa tersebut langsung menuju lokasi dan berhasil menyelamatkan satu pekerja atas nama Supri (40) yang tertimbun sedada.

"Satu sudah diselamatkan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit dokter Kariadi, Semarang," kata Kapolsek Semarang Barat.

Tak menunggu lama, Tim SAR dari Basarnas dibantu tentara dan polisi sudah berada di lokasi termasuk tenaga medis. Humas Basarnas Kantor SAR Semarang, Zulhalwary Agustianti menyebutkan bahwa pihaknya sudah mengetahui identitas dua korban longsor . Masing-masing Budi Purwanto, warga Kaligarang dan Nur warga Weleri, Kendal.

 

Evakuasi dan Kesalahan Tata Lingkungan

longsor
Relawan Tim SAR sedang mengevakuasi para korban yang tertimbun. (foto : Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Saat evakuasi pertama, Tim SAR menemukan Budi Purwanto (30) dalam keadaan sudah tewas. Ia ditemukan setelah Tim SAR menggali material hingga lima jam dan tertimbun material longsoran hingga dua meter.

"Ditemukan di kedalaman sekitar 1-2 meter," kata humas Basarnas Jateng, Affandi.

Jenazah korban langsung dievakuasi dan dimasukkan kantong jenazah dan dibawa estafet menuju ambulans. Pencarian kemudian dilanjutkan karena korban atas nama Nur warga Weleri, Kendal  masih tertimbun.

Dari tiga korban tertimbun longsor, yang berhasil diselamatkan warga atas nama Supri (40). Supri berhasil dievakuasi karena tertimbun sebatas dadanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu yang langsung ke lokasi berharap agar warga Semarang yang tinggal di kawasan lereng lebih berhati-hati ketika membangun talut. Lebih khusus lagi adalah yang berada di perbukitan dengan kondisi tanah yang labil.

"Semoga tak terulang kejadian seperti ini. Sebaiknya membangun talut harus dengan perhitungan matang dari ahlinya. Pemerintah Kota Semarang siap memfasilitasi konsultasi mengenai hal ini," kata Ita kepada Liputan6.com.

Ita juga menyebutkan bahwa longsor dan banjir saat ini bukan hanya milik daerah tertentu saja. Semua memiliki potensi mendapatkan bencana yang sama.

"Itu efek tata kelola lingkungan sebelumnya yang tidak benar," kata Ita.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya