Guru di Pontianak Kehilangan Nyawa Setelah Diculik Puluhan Orang

Guru SMP di Pontianak itu sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit dalam keadaan tak sadarkan diri selama 12 hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2017, 18:31 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2017, 18:31 WIB
Guru di Pontianak Kehilangan Nyawa Setelah Diculik Puluhan Orang
Ilustrasi jenazah.

Liputan6.com, Pontianak - Seorang guru SMPN 2 Siantan, Kalimantan Barat (Kalbar), bernama Adrianus Amit (47) mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu dini hari, 13 September 2017. Ia sempat dirawat selama 12 hari di Rumah Sakit Antonius Pontianak.

Adrianus meninggal dunia diduga setelah diculik dan dianiaya lebih dari 20 orang. Puluhan orang itu mendatangi rumah korban di Jalan Khatulistiwa, Gang Teluk Air, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, 2 September 2017 lalu.

"Saat kejadian, saya tidak ada di rumah. Suami saya hanya berdua bersama anak saya. Saat kejadian, anak saya saat itu mendengar bunyi kekerasan yang terjadi, dia mencoba ke luar kamar, namun diadang oleh salah satu pelaku," tutur istri korban, Endah Widayati di Pontianak, Rabu, dilansir Antara.

Dia mengatakan, baru mengetahui kondisi suaminya ketika ia sudah berada di rumah sakit keesokan hari. "Selama di rumah sakit, suami saya tidak sadarkan diri," ujarnya.

Istri korban mengatakan, sehari-hari suaminya mengajar di SMP Negeri 2 Siantan. Selain itu, korban juga sibuk menjadi anggota salah satu koperasi sawit di Kota Pontianak.

"Kami sudah melaporkan kasus ini pada pihak kepolisian, dan saya minta pelaku agar dihukum dengan seadil-adilnya," katanya.

Sementara itu, kuasa hukum keluarga korban, Carlos Penadur mengatakan, pihaknya akan mengawal kasus tersebut sampai tuntas. "Sampai hari ini sudah ada empat tersangka yang ditahan pihak kepolisian," ujarnya.

Namun sampai saat ini, pihak kepolisian masih belum memberikan keterangan resmi atas kasus yang menghilangkan nyawa ayah dari tiga anak itu.

Setelah diautopsi, jenazah guru itu langsung dibawa ke Kota Salatiga, Jawa Tengah, yang merupakan kampung halaman istrinya kemarin sore.

Sementara itu, ahli forensik RSUD Soedarso Pontianak Kalbar dr Monang Siahaan mengungkapkan, penyebab kematian Adrianus Amit (47), guru SMPN 2 Siantan diduga karena ada pendarahan di bagian otak, akibat benturan atau pukulan benda tumpul di bagian kepala korban.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya