Pulang Kampung, Joni Gala Si Bocah Pemanjat Tiang Bendera Terima Hadiah Lagi

Sebelumnya, Joni Gala, bocah pemanjat tiang bendera itu meminta hadiah sepeda dan rumah kepada Presiden Joko Widodo.

oleh Amar Ola Keda diperbarui 23 Agu 2018, 12:31 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2018, 12:31 WIB
Joni Gala
Joni Gala saat dijemput Penjabat Gubernur NTT, Robert Simbolon di Bandara El Tari Kupang (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Yohanes Ande Gala, atau biasa disapa Joni, bocah pemanjat tiang bendera, sudah kembali ke kampung halamannya di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 22 Agustus 2018. 

Joni bersama kedua orangtuanya kembali usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018. 

Kedatangan Joni Gala disambut Penjabat Gubernur NTT, Robert Simbolon; Kapolres Kupang Kota, AKBP Anthon C Nogroho; Waka Polres Kupang Kota, Kompol Jacky Umbu; serta unsur Forkopinda lainnya.

Di hadapan orangtua Joni Gala, penjabat Gubernur NTT, Robert Simbolon, berjanji memberi bantuan biaya pendidikan untuk Joni hingga strata satu. Simbolon juga memberikan bantuan biaya kehidupan bagi keluarga Joni berupa uang tunai sebesar Rp 25 juta.

 

"Saya tidak boleh melebihi Hotman Paris, dan uang ini bukan dari APBD, tetapi sumbangan sukarela dari semua OPD," kelakar Simbolon.

Simbolon juga berjanji mengorganisasi pihak-pihak yang sudah berjanji membantu Joni Gala. "Saya sudah catat nama-nama yang sudah berjanji beri bantuan untuk Joni. Semuanya dicatat agar terorganisasi," katanya.

Dia mengapresiasi aksi Joni Galayang nekat memanjat tiang bendera setinggi 20 meter demi merah putih. Menurut dia, aksi heroik Joni menjadi wujud sikap patriotisme dan nasionalisme warga NTT.

"Joni adalah pahlawan cilik dari NTT," ucap Simbolon.

Dia berpesan agar Joni tetap menjadi anak yang baik dan menjadi panutan seluruh anak-anak Indonesia. "Tetaplah jadi Joni yang baik hati, jangan sombong, karena saat ini orang yang lebih terkenal di Indonesia saat ini adalah, Pak Jokowi dan Joni," katanya.

Selain mendapat penghargaan dari Pemprov NTT, Joni juga mendapat hadiah berupa uang tunai dari Bank Christa Jaya sebesar Rp 50 juta.

  

Banjir Hadiah

Joni Gala
Penajabat Gubernur NTT, Robert Simbolon pose bersama Joni Gala dan keluarga di Bandara El Tari Kupang (Liputan6.com/Ola Keda)

Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa mengapresiasi heroisme Yohanes Andi Gala (13), yang biasa disapa Joni. Murid SMPN Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, ini memanjat tiang bendera agar upacara tetap bisa berjalan, sebagai bentuk kecintaannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut Teguh, nasionalisme Joni sangat tinggi. Saat ada halangan dalam penyelenggaraan upacara bendera, naluri bawah sadarnya langsung bergerak. Ia memanjat tanpa takut sedikit pun.

"Secara naluriah kecintaan pada negara terekpspresikan. Tanpa ada rasa takut di dalam hatinya," ujar Teguh kepada Liputan6.com, Sabtu, 18 Agustus 2018.

Jenderal bintang satu itu meminta agar keluarga Joni yang sederhana bisa mendapatkan perhatian khusus. Itulah sebabnya ia meminta Dandim 1625/Belu segera mendata segala hal tentang keluarga Joni.

"TNI mengusulkan agar dibantu bedah rumah. Kalau tidak, minimal keluarga Joni boleh mendapatkan fasilitas rumah prajurit TNI-AD," kata Teguh.

Terkait cita-cita Joni menjadi prajurit TNI, dia mengaku sangat mengapresiasi serta akan mengarahkan Joni untuk melatih fisik dan mental sejak saat ini. Teguh menyampaikan meskipun nasionalismenya sudah teruji, Joni tetap harus menjalani proses seleksi secara alamiah.

"Kami mengarahkan dan membina dirinya secara fisik dan mentalnya, sehingga saat seleksi bisa memenuhi kualifikasi sebagai anggota TNI. Bukan itu saja, kami arahkan Joni untuk mengikuti Jalur Taruna," kata Teguh. 

Sementara, Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman mengaku hendak merenovasi rumah Joni. Seperti disampaikan disampaikan Kapolres Belu AKBP Christian Tobing kepada Joni dan orangtuanya saat keluarga sederhana itu dijamu makan malam bersama di Mapolres Belu.

"Merupakan program bapak Kapolda bersama Polres Belu untuk merenovasi rumah Joni," katanya. 

Pengacara kondang di Jakarta Hotman Paris Hutapea juga menepati janjinya. Hotman dan adiknya, Duma Hutapea, menghadiahi bocah bernama lengkap Yohanes Gama Marchal Lau itu uang tunai sebesar Rp 50 juta. Penyerahan hadiah dilakukan di Kopi Joni Jakarta, Minggu, 19 Agustus 2018.

"Inilah Yohanes yang menyelamatkan upacara pengibaran bendera Merah Putih saat HUT Kemerdekaan Indonesia di Atambua," kata Hotman kepada puluhan wartawan di Kopi Joni.

Hotman juga menggendong Joni dan sesekali bercanda dengan si bocah pemberani dari NTT tersebut.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya