Cerita Aktivis Aceh Belasan Hari Bersembunyi di Warnet

Aktivis antirasuah Ricky Arasendi (27) yang dikabarkan hilang pada pekan pertama November telah kembali dalam kondisi sehat walafiat ke rumahnya, Selasa (26/11/2019).

oleh Rino Abonita diperbarui 30 Nov 2019, 03:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2019, 03:00 WIB
Aktivis antirasuah Ricky Arasendi (Liputan6.com/Rino Abonita)
Aktivis antirasuah Ricky Arasendi (Liputan6.com/Rino Abonita)

Liputan6.com, Aceh - Aktivis antirasuah di Aceh Ricky Arasendi (27) yang dikabarkan hilang pada pekan pertama November telah kembali dalam kondisi sehat walafiat ke rumahnya, Selasa (26/11/2019). Ricky tidak hilang, tapi bersembunyi demi alasan keamanan.

Dalam surat terbuka yang diterima Liputan6.com dari Koordinator LSM Jaringan Antikorupsi Gayo (Jang-Ko), Maharadi, Ricky menjelaskan mengapa dirinya menghilang dari peredaran selama belasan hari. Kisah tersebut diurai dalam kronik sebanyak 890 kata yang dipersempit oleh Liputan6.com.

Jumat siang 8 November 2019, Ricky singgah di warnet untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Menjelang sore ia makan di warung yang berada tidak jauh dari warnet.

Tiba-tiba ia dihampiri dua pria yang menutupi wajah dengan helm. Setelah menghardik, salah satunya menempelkan sesuatu seperti benda tajam ke perut sebelah kanan aktivis itu.

"Dinginnya benda itu menembus kemeja," tulis Ricky.

Salah seorang dari pria tersebut mengucapkan kalimat yang isinya menyuruhnya berhenti mengurus urusan orang lain, kemudian menggeledah ransel Ricky. Kedua orang itu berlalu tanpa menemukan yang mereka cari dari dalam tas aktivis yang bernaung di Jang-Ko.

Menurut Ricky, kedua pria itu mencari dokumen yang selama ini digunakan sebagai dasar ia dan rekannya menolak keberadaan tambang emas di Gayo. Dokumen tersebut jadi arsip penting jika tidak disebut 'magasin' bagi organisasinya dalam aktivisme menolak tambang negeri kopi.

"Apakah karena saya memiliki dan menyimpan data itu, nada ancaman mereka tujukan kepada saya, ini yang tidak mampu saya jawab mengapa saya diancam," kata Ricky.

Berselang dua hari kemudian, Ricky mendapati dua orang menaiki sepeda motor sedang hilir mudik di depan rumahnya. Karena merasa terancam, ia pun mengasingkan diri ke warnet sembari mengerjakan sesuatu.

"Karena di warnet buka 24 jam, dan ramai manusia. Saya merasa untuk saat itu aman di warnet. Saya usahakan tugas saya cepat selesai, sembari sesekali saya mengakses berbagai informasi lainnya," terangnya.

Ricky tidak sadar jika saat itu orang-orang mulai bertanya-tanya mengapa dirinya menghilang dari peredaran. Ia baru tahu berita mengenai dirinya meledak di media sosial pada 18 November.

"Berbagai media mengangkat berita saya sebagai orang hilang atas laporan istri saya. Mendapat informasi ini saya sempat bingung dibuatnya," jelasnya.

Sebelumnya, keluarga Ricky membuat laporan orang hilang ke Polres Aceh Tengah pada Senin pagi (18/11/2019). Istrinya, Amalia Oktami, mengatakan bahwa suaminya keluar dari rumah pada Jumat (8/11/2019) dengan mengenakan kemeja kotak-kotak warna hijau, celana kain warna hitam, dan sandal jepit.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya