Liputan6.com, Batam - Angin topan Kamuri yang melanda Filipina beberapa hari terakhir berdampak ke beberapa wilayah di Batam. Pihak BMKG Hang Nadim Batam bahkan telah mewanti-wanti warga agar tetap waspada saat beraktivitas, terlebih aktivitas di lautan. Pasalnya siklon tropis Kamuri bisa menyebabkan storm surge atau kenaikan muka air laut.
Kepala Seksi Data dan Informasi (Kasi Datin) BMKG Hang Nadim Batam Suratman menjelaskan, kondisi tersebut dipredksi juga akan terjadi di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Akibatnya kawasan itu bakal diterjang gelombang laut setingg 2,5 hingga 6 meter.
Baca Juga
"Dampaknya di perairan Anambas dan Natuna. Di mana diprediksi fenomena ini akan perpotensi menimbulkan gelombang tingga hingga 6 meteran di Laut China Selatan termasuk Laut Natuna Utara," ungkap Suratman.
Advertisement
Suratman mengimbau kepada pengguna jasa transportasi laut untuk berhati-hati dalam melakukan aktivitas di laut. Penyediaan pelampung sangat disarankan bagi penyedia jasa transportasi laut.
"Imbauan ini sampai 7 Desember 2019 mendatang," katanya.
Imbauan ini menjadi penting, lantaran saat musim angin utara melanda, banyak terjadi kecelakaan, orang tenggelam, dan perahu karam di perairan Batam dan Belakang Padang.
Hal tersebut dibenarkan Kapolresta Barelang AKBP Prasetyo Rahmat Purboyo. Dirinya mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir banyak terjadi kecelakaan di perairan Batam.
Apalagi, katanya, mobilisasi masyarakat Pulau Belakang Padang ke Batam atau sebaliknya sangat padat. Jalur yang dilalui harus melintasi alur laut yang dalam serta angin kencang diiringi gelombang laut yang tinggi.
Akibat cuaca ekstrem ini, nelayan sempat enggan melaut dan memilih berdiam diri di rumah atau melakukan pekerjaan darat sebagai penggantinya.