Rp2,9 Miliar Uang Palsu Gagal Beredar di Tasikmalaya

Polisi Resor Tasikmalaya berhasil menangkap 4 orang tersangka pemilik uang palsu senilai Rp2,9 miliar yang rencananya bakal diedarkan di Tasikmalaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 11:00 WIB
Bank Indonesia Musnahkan 50.087 Lembar Uang Rupiah Palsu
Uang palsu saat dimusnahkan di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (26/2/2020). Bank Indonesia memusnahkan 50.087 lembar uang Rupiah palsu hasil temuan dari proses pengolahan uang dan klarifikasi masyarakat selama rentang waktu 2017-Januari 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Uang palsu senilai Rp2,9 miliar atau sebanyak 29.600 lembar pecahan Rp100 ribu gagal beredar di Tasikmalaya. Polisi Resor Tasikmalaya berhasil menangkap 4 orang tersangka pemilik uang palsu tersebut.

"Uang palsu itu ditemukan saat operasi penyekatan PSBB di Pos Cikunir, Kecamatan Singaparna," kata Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya AKBP Hendria Lesmana, dikutip Antara, Rabu (13/5/2020).

Kasus ini terungkap ketika sejumlah personel melakukan operasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mencurigai kendaraan roda empat dari luar kota melintas pos pemeriksaan.

Petugas lantas memeriksa sopir, kemudian menemukan sejumlah uang yang dicurigai palsu di dalam mobil tersebut, lalu petugas melakukan pengembangan lebih lanjut.

"Setelah pengembangan, didapatkan empat tersangka berinisial MD, NF, MS, dan JU yang menyimpan uang palsu itu," katanya.

Hendria mengatakan, jajarannya berkoordinasi dengan Kantor Bank Indonesia Tasikmalaya guna memastikan lembaran kertas seratusan ribu rupiah itu merupakan uang palsu.

"Hasilnya puluhan ribu lembar uang pecahan Rp100 ribu itu dinyatakan palsu," kata Hendria.

Pengakuan para tersangka, kata dia, uang palsu yang baru dibuatnya itu akan disempurnakan melalui orang pintar atau paranormal di Tasikmalaya.

Tersangka, kata Kapolres, mengaku uang palsu itu belum disebarkan ke tengah masyarakat karena kondisinya masih belum sempurna.

"Meski begitu, pengakuannya akan terus didalami lebih lanjut. Kami masih mendalami mereka mendapatkan uangnya dari mana," katanya.

Akibat perbuatannya itu, lanjut dia, empat tersangka mendekam dalam tahanan Markas Polres Tasikmalaya untuk menjalani proses hukum lebih lanjut dan dijerat Pasal 36 Ayat (2) juncto Pasal 26 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang dengan ancaman hukuman penjara selama 10 tahun dan denda maksimal Rp10 miliar.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya