Prajurit TNI Denpal Pekanbaru Gugur di Kongo

Seorang pasukan perdamaian dari Indonesia untuk PBB di Republik Demokratik Kongo gugur karena serangan milisi bersenjata. Prajurit itu merupakan anggota TNI Angkatan Darat dari Korem Distrik Militer I Bukit Barisan Riau.

oleh M Syukur diperbarui 24 Jun 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2020, 16:00 WIB
Ilustrasi prajurti TNI gugur.
Ilustrasi prajurti TNI gugur.

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang pasukan perdamaian Indonesia untuk PBB di Republik Demokratik Kongo gugur karena serangan milisi bersenjata. Prajurit itu merupakan anggota TNI Angkatan Darat dari Korem Distrik Militer I Bukit Barisan Riau.

Komandan Resor Militer 031 Wirabima Brigjen TNI Brigadir Jenderal M Syech Ismed menyebut prajurit gugur itu bernama Rama Wahyudi. Berpangkat sersan mayor (Serma), Rama merupakan anggota Detasemen Peralatan Pekanbaru.

Saat ini, Ismed masih menunggu kepulangan jenazah Serma Rama dari Kongo. Hanya saja, dia tak tahu kapan pria yang selama ini tinggal di Jalan Garuda Sakti tiba di Pekanbaru.

"Kita masih menunggu dari PMPP (pusat misi pemeliharaan perdamaian). Mungkin dalam beberapa hari ke depan," kata Ismed.

Ismed menyebut jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma Kota Pekanbaru. Pihaknya tengah menyiapkan pemakaman termasuk prosesi penyambutan jenazah.

Selain itu, Ismed menyebut Korem tengah mengusulkan kenaikan pangkat terhadap almarhum Serma Rama Wahyudi. Hal ini biasa dilakukan untuk prajurit yang gugur dalam tugas.

"Dari Angkatan Darat mengusulkan ke Mabes TNI, kita tunggu," ujarnya.

Informasi dirangkum, Serma Rama merupakan prajurit dari pasukan perdamaian PBB yang tengah menjalankan Misi MONUSCO di Republik Demokratik Kongo. Dia dilaporkan gugur setelah serangan oleh milisi pada Senin malam, 22 Juni 2020, di bagian timur negara itu.

Saat patroli, pasukan diserang sekitar 20 kilometer dari Kota Beni di Provinsi Kivu Utara.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya