Solo - Seorang pedagang sayur dan bahan makanan asal Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, meninggal positif Covid-19. Sebelum pedagang itu meninggal, keluarga sempat ngeyel tak mau menutup toko.
Toko tetap buka meskipun petugas sudah meminta agar tutup. Informasi dari warga, toko itu bahkan tetap buka sehari sesudah pemiliknya meninggal dunia.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan pedagang sayuran asal Mojo, Solo yang meninggal tersebut berstatus suspek kemudian naik kelas jadi kasus konfirmasi positif Covid-19.
Ning, sapaan akrabnya, mengatakan sebelum pedagang tersebut meninggal, petugas sudah meminta kontak eratnya untuk menjalani uji swab. Namun, mereka menolak. Mereka juga enggan karantina mandiri.
“Kami jadwalkan uji swab pada Kamis [12/11/2020] ini tapi enggak mau. Keluarga tidak kooperatif padahal kami harus tracing. Ia [pedagang] meninggal pada Rabu [11/11/2020]," ujar Ning, dikuti Solopos.com.
Ning juga meminta petugas Bhabinkamtimbas dan perangkat kelurahan untuk menginformasikan bahwa keluarga tersebut berpotensi membawa virus SARS CoV-2 atau Covid-19.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Pelanggan Toko yang Pemiliknya Meninggal Positif Covid-19
“Saya minta agar Bhabinkamtimbas memberi informasi kepada tetangga bahwa keluarga tersebut menjadi kontak erat agar tidak ada kontak. Ini upaya menekan persebaran virus,” imbuh Ning.
Sementara itu, Lurah Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Margono, mengatakan toko milik pedagang yang meninggal positif Covid-19 sudah tutup sejak Rabu. Hingga Kamis pun toko masih tutup. Namun, ia mengakui toko itu memiliki banyak pelanggan.
Sebelumnya, pada Rabu (11/11/2020), Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo mencatat ada tujuh pasien positif virus corona yang meninggal dunia. Jumlah itu menambah kumulatif kasus meninggal menjadi 67 orang dari total 1.475 kasus konfirmasi positif.
Sementara pada Kamis (12/11/2020), Satgas kembali mencatat dua kasus kematian dan total 37 kasus konfirmasi positif baru. Penambahan kasus didominasi klaster antar keluarga hasil tracing kontak.
“Jadi satu keluarga dekat dengan keluarga lain, lalu menularkan sehingga lebih dari satu keluarga meluasnya. Ini sangat berbahaya. Apalagi kalau tracing dari pasien suspek yang naik kelas. Biasanya bawa banyak ekor dan enggak jarang kontaknya ikut bergejala,” ucap Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani.
Dapatkan berita menarik Solopos.com lainnya, di sini:
Advertisement