Hemat Biaya, Pupuk Organik juga Beri Banyak Manfaat ke Petani Sumsel

Pupuk organik memberikan banyak manfaat bagi petani Sumsel, terutama untuk menekan biaya operasional saat penanaman jelang panen.

oleh Nefri Inge diperbarui 09 Sep 2022, 19:46 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2022, 23:50 WIB
Cara Membuat Pupuk Organik dari Sampah Rumah Tangga
Cara Membuat Pupuk Organik dari Sampah Rumah Tangga (Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Palembang - Pupuk organik secara mandiri dan lewat mekanisme bantuan pemerintah, masih dinilai sebagai solusi atas terbatasnya jumlah pupuk subsidi yang mampu disediakan pemerintah. Serta menjadi solusid dari masalah harga pupuk non-subsidi yang cukup tinggi.

Pemanfaatan pupuk organik juga dilakukan oleh petani asal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel), Sugeng Riyanto.

Dia mengatakan, pupuk organik menjadi alternatif jitu yang bisa dilakukan petani, agar tetap bisa memenuhi kebutuhan akan pupuk bagi tanaman.

"Dengan mengelola kotoran dari kandang ternak sapi dan jadi pupuk organik, sudah lama saya dan petani di sini kerjakan," ucapnya, Kamis (26/5/2022).

Meski cocok untuk dijadikan alternatif, namun menurutnya masih banyak petani masih belum sadar dan harus ada yang menggerakkan dalam penggunaan pupuk organik tersebut. Karena tidak instan, seperti menggunakan pupuk subsidi atau kimia.

Diakuinya, banyak petani masih kurang sadar, terlebih harus ekstra tenaga dalam pengaplikasiannya.

“Untuk pupuk organik, satu ton tak cukup sehari untuk diangkut ke sawah. Jadi kadang-kadang masyarakat belum sadar. Akhirnya ditumpuk dan ditimbun di belakang sawah," ujarnya.

Sugeng berharap, peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk membantu petani merealisasikan. Dan juga mencari solusi ketergantungan, dalam penggunaan pupuk subsidi tersebut.

Menurutnya, bantuan peralatan untuk pembuatan pupuk organik dan pelatihan-pelatihan dari pemerintah ke petani, dirasanya sangat dibutuhkan. Namun yang tidak membebani masyarakat, masyarakat sudah terbiasa dengan yang instan dan tidak terlalu repot.

“Mungkin bisa ada pelatihan, yang sifatnya tidak merepotkan petani," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Banyak Keunggulan

Budidaya Maggot untuk Urai Sampah Organik
Petugas menunjukkan maggot di Kantor Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Selasa (3/11/2020). Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta memberdayakan maggot untuk mengurai sampah organik yang bersumber dari sumbangsih warga per wilayah sebagai pupuk kompos. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Diungkapkannya, pupuk organik mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan kimia. Selain baik bagi tanaman dan bahan baku yang dinilai mudah didapat, pupuk organik mampu menekan biaya dalam aktivitas pertanian.

"Harga pupuk (non-organik) dibanding harga hasil kami jauh dan tak sesuai. Kalau hitung-hitungan dari modal dan penghasilan, mungkin tak seberapa penghasilan,” ucapnya.

“Modalnya terlalu besar, hasilnya tidak seberapa besar. Makanya kita pakai pupuk organik untuk menekan biaya operasional. Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia," ujarnya.


Kotoran Ternak

Cara Membuat Pupuk Organik
Cara Membuat Pupuk Organik (Sumber: iStockphoto)

Sugeng menuturkan, pupuk organik pun menurutnya memiliki kualitas yang baik dan lebih ramah terhadap lingkungan sekitar.

Banyak kelebihan pupuk organik, karena pupuk dari kotoran ternak itu lebih tahan lama untuk ke tanaman, jadi mungkin unsur hara lebih kuat.

“Dipupuk kimia paling kurang tiga bulan sudah habis. Pupuk organik tiga bulan kondisi tanaman masih bagus," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya