Kunjungi Lokasi IKN, PLN Pastikan Dukung Penuh Infrastruktur Ketenagalistrikan

Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto melakukan kunjungan ke lokasi IKN. Dia memastikan PLN akan mendukung penuh dalam prose pembangunan IKN, salah satunya menyediakan infrastruktur ketenagalistrikan.

oleh Apriyanto diperbarui 19 Jul 2022, 22:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2022, 22:00 WIB
PLN
Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto saat melakukan kunjungan ke lokasi IKN. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Penajam Paser Utara - Dimulainya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), turut mendapat dukungan penuh dari PT PLN.

Baru-baru ini, Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto, melakukan kunjungan ke lokasi IKN dan temu pegawai PT PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT), pada Kamis (14/7/2022) lalu.

Usai kunjungannya, Wiluyo mengatakan salah satu dukungan penuh yang dilakukan pihaknya adalah menyediakan infrastruktur ketenagalistrikan yang baik dan andal.

Saat ini, dengan adanya kegiatan pembangunan IKN, maka perkembangan dan pertumbuhan iklim ekonomi di Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Utara (Kaltara), dan Kalimantan Selatan (Kalsel) juga akan terus bertambah. Di mana hal tersebut sangat dibutuhkan adanya jaringan listrik yang andal. PLN siap menyuplai listrik untuk segala kebutuhan masyarakat.

"Seperti saat ini di mana semakin banyak investor yang bermunculan untuk mengembangkan bisnisnya di Kaltim atau Kaltara hingga Kalsel. Hal tersebut harus kita dukung, melalui penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan yang memenuhi dan andal. Mereka urus bisnisnya, PLN urus listriknya," ucap Wiluyo.

Seperti yang tengah dilakukan oleh UIP KLT, yaitu melaksanakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan untuk mengakomodir Konsumen Tegangan Tinggi (KTT), yaitu dengan membangun 4 jaringan transmisi tegangan tinggi atau Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV di antaranya Maloy – Kobexindo, Bukuan – KFI, Batulicin – ITP, dan Selaru – Sebuku (SILO), hal ini juga merupakan komitmen PLN dalam bertransformasi dari supply driven menuju demand driven.

Hal tersebut sejalan dengan beberapa target Direktorat MPRO secara nasional, di antaranya adalah penambahan pembangkit EBT sejumlah 229 MW, penambahan transmisi sepanjang 4.537 kms, penambahan kapasitas Gardu Induk sebesar 4.930 MVA, dan penambahan infrastruktur kendaraan listrik sebanyak 40 SPKLU serta program didieselisasi dengan 200 lokasi tersebar.

"Pastinya dalam merealisasikan dan menyelesaikan target-target tersebut, tantangannya akan selalu ada. Dan kita disini harus saling menguatkan dan bekerja sama agar dapat menyelesaikannya dengan cara kuatkan tekad, berpikir kreatif, dan bekerja ikhlas," tambah Wiluyo.

Progres Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan

PLN
Infrastruktur ketenagalistrikan. (Liputan6.com)

Dalam kesempatan tersebut, General Manager PLN UIP KLT, Josua Simanungkalit juga menyampaikan pemaparan terkait progres pembangunan yang saat ini tengah dilaksanakan oleh UIP KLT. Selain pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan untuk KTT, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan untuk penguatan sistem yaitu sistem interkoneksi Kaltim-Kaltara dan juga looping jaringan Kalsel terus dikebut penyelesaiannya.

"Saat ini juga tengah melaksanakan penyelesaian pekerjaan SUTT 150kV Tanjung Redeb-Tanjung Selor, Tanjung Selor-Tidang Pale, Tanjung Redeb-Talisayan, Sangatta-Maloy dan juga looping jaringan Kalsel yang saat ini tengah dalam proses survey yaitu SUTT 150kV Grogot-Sei Durian. Itu semua berprogres dengan baik," tambah Josua.

Wiluyo juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas bakti yang selama ini telah diberikan oleh seluruh pegawai PLN UIP KLT dalam rangka menyediakan infrastruktur ketenagalistrikan di Kaltim, Kaltara, dan Kalsel.

"Terima kasih, atas segala jerih payah yang telah diberikan oleh rekan-rekan sekalian. Pesan saya, agar selalu mengutamakan aspek K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan aspek K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) dalam setiap pekerjaan. Dan tak lupa dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dapat mengedepankan prinsip tepat Biaya, Mutu dan Waktu," tandas Wiluyo.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya