Tari Jonggan, Cara Muda-Mudi Dayak Kanayatn Ekspresikan Suka Cita

Awalnya, tari jonggan ini digunakan sebagai hiburan bagi masyarakat saat melangsungkan berbagai upacara adat.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 09 Jan 2023, 10:02 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2023, 10:00 WIB
dayak
Mandau dan perisai menjadi pemandangan dan perlengkapan harian suku Dayak ketika menempuh perjalanan. (foto: Liputan6.com / FB / edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Pontianak - Kesenian tari di Indonesia tersebar di berbagai wilayah, salah satunya Kalimantan Barat. Terdapat salah satu tarian tradisional di Kalimantan Barat yang dimiliki oleh masyarakat Dayak Kanayatn, yakni Tari Jonggan.

Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, nama 'jonggan' diambil dari bahasa Dayak yang berarti joget atau menari. Awalnya, tarian ini digunakan sebagai hiburan bagi masyarakat saat melangsungkan berbagai upacara adat.

Upacara adat yang disisipi tarian ini, di antaranya bayar niat, naik dango, hajatan sunatan atau babalak, acara perkawinan, festival, hingga acara penyambutan tamu penting. Menurut cerita masyarakat setempat, Tari Jonggan mulai ada ketika beberapa perempuan mendengar suara nyanyian saat pergi ke hutan.

Para perempuan tersebut kemudian mencari sumber suara, tetapi mereka tak dapat menemukan sumber suara tersebut. Oleh sebab itu, mereka pun menyanyikan lagu yang mereka dengar hingga akhirnya berkembang sampai saat ini.

Tari jonggan memiliki gerakan yang menggambarkan ungkapan rasa syukur kepada Jubata (Tuhan). Selain itu, tarian ini juga menggambarkan suka cita masyarakat melalui gerakan tubuh.

Dalam pementasannya, tak jarang para penari akan mengajak penonton untuk ikut menari. Setiap penari dapat secara leluasa berkomunikasi dengan pasangan menari atau pelaku pertunjukan lain yang berada di atas panggung pentas.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Emosi Kegembiraan

Adapun tarian ini juga menunjukkan sentuhan emosional dan kegembiraan yang muncul melalui ekspresi personal maupun komunal. Sebagai tari pergaulan masyarakat Suku Dayak Kanayatn, tarian ini benar-benar menceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda-mudi Suku Dayak Kanayant.

Tari Jonggan biasanya diiringi musik tradisional yang terdiri dari gadobong (gendang), dau (gamelan), dan suling bambu. Lagu yang mengiringi tarian ini pun merupakan lagu-lagu yang menggambarkan suka cita bagi masyarakat Dayak, terutama masyarakat Dayak Kanayatn.

Sebelum Tari Jonggan dipentaskan, sebelumnya akan dilakukan ritual khusus. Ritual tersebut biasa disebut dengan 'nyangahant' yang berarti berdoa. Ritual ini dilakukan untuk meminta izin atau meminta perlindungan kepada Tuhan agar pertunjukan berjalan lancar.

Acara pementasan tersebut diawali dengan 'bapamang', yaitu penyampaian doa hajat oleh pemimpin upacara di depan sesaji yang sudah disiapkan. Kemudian, para penari duduk bersimpuh mengelilingi dukun yang membacakan mantra keselamatan dan tolak bala tersebut.

Setelah pembacaan mantra selesai, sang dukun akan memberikan beberapa butir beras kepada para penari jonggan yang diambil dari sesajen. Kemudian, mereka akan memakan butir beras tersebut.

Tujuan ritual tersebut tak lain agar mereka terhindar dari gangguan makhluk halus. Usai segala ritual persiapan usai, selanjutnya tari jonggan baru bisa dipentaskan.

(Resla Aknaita Chak)

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya