Fakta-Fakta di Balik Sumpah Pocong yang Kental Norma Adat

Sumpah pocong merupakan tradisi lokal yang masih kental menerapkan norma-norma adat.

oleh Tifani diperbarui 20 Mei 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2023, 16:00 WIB
Sumpah Pocong
Sumaph pocong di Jeneponto (Liputan6.com / Fauzan)

Liputan6.com, Yogyakarta - Sumpah pocong merupakan salah satu ritual untuk membuktikan suatu tuduhan atau kasus yang sedikit atau bahkan tidak memiliki bukti sama sekali. Sumpah ini diambil oleh manusia dengan menggunakan pakaian ciri khas pocong yaitu kain kafan.

Sumpah ini tak jarang dipraktikkan dengan tata cara yang berbeda, misalnya pelaku sumpah tidak dipocongi tetapi hanya dikerudungi kain kafan dengan posisi duduk. Sumpah pocong merupakan tradisi lokal yang masih kental menerapkan norma-norma adat.

Masyarakat percaya, apabila keterangan atau janjinya tidak benar. Maka si pelaku yang sudah bersumpah akan mendapat hukuman atau laknat dari Tuhan.

Berikut fakta-fakta sumpah pocong yang dikutip dari berbagai sumber.

1. Sejarah Pelaksanaan Sumpah Pocong

Sayangnya hingga saat ini, tidak ada literatur maupun sumber sejarah yang membahas sumpah menyeramkan ini. Tapi menurut kepercayaan masyarakat, sumpah pocong berkembang sejak masa kerajaan.

Ritual ini muncul dan akrab dengan ritual-ritual kejawen dan klenik lainnya. Namun, jika dilihat dari sosok pocong yang digunakan. Ada dampak psikologis di mana jika seseorang berbohong maka kematian yang akan mengancamnya.

2. Digunakan untuk Persoalan Tertentu

Tentu, sumpah pocong hanya digunakan untuk persoalan-persoalan tertentu. Sumpah jenis ini diambil saat persidangan dan hukuman tidak mampu menyelesaikan.

Kasusnya biasanya tidak bisa dibuktikan, misalnya kasus santet, sihir, fitnah besar, serta kejadian-kejadian yang tidak ada buktinya. Sumpah pocong dipilih sebagai jalan terakhir yang hakimnya adalah Tuhan sendiri.

 

Pelaksanaan Sumpah Pocong

3. Pelaksanaan Sumpah Pocong

Ada 3 hal yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaan salah satu ritual klenik ini. Pertama adalah kain kafan atau mori, kemudian saksi, dan yang terakhir adalah sumpahnya.

Orang yang hendak melakukan sumpah pocong ini akan diperlakukan seperti mayat. Mulai dari dimandikan, sampai akhirnya dibalut dengan kain kafan.

Si pesumpah akan dibimbing seorang tokoh untuk mengucapkan apa yang perlu dikatakan. Tidak hanya sumpah saja, tapi juga deretan risiko yang akan ditanggungnya jika berbohong, yakni mati, sakit parah, miskin tujuh turunan, dan sebagainya.

4. Dampak Mengerikan Sumpah Pocong

Tidak hanya prosesinya, hal yang menarik soal sumpah pocong ini adalah dampaknya yang mengerikan. Menurut kepercayaan, barang siapa berbohong dalam ritual sumpah pocong itu, maka bakal langsung terkena azab dari apa yang diucapkannya.

Banyak yang percaya jika sumpah pocong ini sangatlah besar risikonya. Makanya, hanya orang-orang yang benar-benar berani saja yang mau melakukannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya