Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Pemilu 2024 di Sumut, Kominfo Sasar Milenial dan Gen Z

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia mengajak generasi milenial dan gen z untuk menggunakan hak pilih pada Pemilihan Umum (Pemiu) yang akan berlangsung 14 Februari 2024.

oleh Reza Efendi diperbarui 28 Jul 2023, 19:02 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2023, 19:01 WIB
Usman Kansong
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kominfo, Usman Kansong (Reza Efendi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Medan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia mengajak generasi milenial dan gen z untuk menggunakan hak pilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung 14 Februari 2024.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kominfo, Usman Kansong mengatakan, untuk mengajak milenial dan gen z menggunakan hak pilih pada Pemilu 2024, dilaksanakan Forum Sosialisasi Pemilu Goes To Campus.

Di Sumatera Utara (Sumut), khususnya Kota Medan, sosialisasi dilaksanakan di Aula Prof Suhadji Hadibroto Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sumatera Utara (USU). Forum Sosialisasi Pemilu ini mengusung tema 'Memilih untuk Indonesia'.

"Kita (Kominfo) bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu)," kata Usman Kansong, Jumat (28/7/2023).

Diungkapkan Dirjen IKP Kominfo, Usman Kansong, sosialisasi peningkatan partisipasi Pemilu menyasar generasi milenial dan gen z.

"Pertama, kita masuk ke kampus. Karena pemilih pada Pemilu kali ini, berdasarkan catatan KPU RI, terbanyak generasi milenial dan gen Z. Kita mengajak mereka menggunakan hak pilih," ungkapnya.

 

Imbau Jangan Golput

Sosialisasi Pemilu di USU
Di Sumatera Utara (Sumut), khususnya Kota Medan, sosialisasi dilaksanakan di Aula Prof Suhadji Hadibroto Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sumatera Utara (USU). Forum Sosialisasi Pemilu ini mengusung tema 'Memilih untuk Indonesia'

Kepada masyarakat, Usman Kansong mengimbau dan mengajak untuk tidak golput (golongan putih) dan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) memilih kandidatnya, baik legislatif dan calon presiden.

"Lalu, yang kedua, kita ke Sumut. Berdasarkan catatan Pemilu 2019, Sumut termasuk provinsi partisipasi politiknya, dalam memilih, kecil," ujarnya.

Diungkapkan Usman Kansong, ada 4 provinsi di Indonesia yaang partisipasinya cukup rendah, yakni Sumut, Sumatera Barat (Sumbar), Kalimantan Tengah, dan Maluku Utara.

"Karena itu kita datang ke Sumut pertama kali, karena wilayah ujung barat. Nanti kita ke ujung timur. Meski secara nasional partisipasi tinggi, 82 persen, namun Sumut masih terbilang kecil," ungkapnya.

Sosialisasi untuk Tingkatkan Partisipasi

Sosialisasi Pemilu di USU
Forum Sosialisasi Pemilu Goes To Campus

Disampaikan Usman Kansong, dengan kegiatan sosialisasi ini diharapkan partisipasi Pemilu 2024 di Sumut naik dibandingkan Pemilu 2019. Para mahasiswa juga diharapkan jadi influencer, menjadi agen menyampaikan temannya di universitas lain dan keluarganya.

"Tidak terbatas, tapi semua ikut terlibat dalam peningkatan partisipasi pemilih di Pemilu 2024," ucapnya.

Selain sosialisasi, Kominfo juga gencar melakukan sosialisasi peningkatan partisipasi Pemilu 2024 melalui media sosial dan media massa. Kominfo juga menggandeng lembaga, NGO, dan aktivis media sosial.

Semuanya berutjuan agar bisa meningkatkan partisipasi Pemilu 2019 sebesar 82 persen menjadi 85 persen pada Pemilu 2024. Masyarakat juga terus diimbau untuk menggunakan hak pilihnya pada hari pencoblosan nanti.

"Indonesia partisipasi Pemilu cukup tinggi, di Amerika Serikat aja 60 persen sudah bagus setiap Pemilu. Kita perlihatkan yang baik-baik, kita tingkatkan," sebutnya.

Perlunya Pola Baru

Rektor USU, Prof. Muryanto Amin
Rektor USU, Prof. Muryanto Amin (kanan)

Rektor USU, Prof. Muryanto Amin menuturkan, peserta sosialisasi kali ini tidak hanya mahasiswa USU saja. Dan Sumut dipilih karena Pemilu 2099 termasuk yang rendah.

"Tempatnya di USU untuk mewakili kampus-kampus lain. Tapi kan ini sebaran medianya juga cukup besar," sebutnya.

Menurut Muryanto, memang agak sulit untuk anak-anak sekarang. Diperlukan mencari pola-pola yang baru berkaitan dengan sosialisasi, dengan menggunakan mainstream digital salah satunya. Seperti konten dan cara sangat perlu.

"Makanya kita minta nanti, masukannya seperti apa. Jangan nanti kita gunakan cara lama, terus tidak masuk dalam kebiasaan mereka," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya