Persib Juara: Bobotoh Pesta sampai Tengah Malam, Berkerumun di Sejumlah Persimpangan Kota Bandung

Ribuan bobotoh membanjiri jalan Kota Bandung rayakan keberhasilan Persib menjuarai Liga 1.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 01 Jun 2024, 06:53 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2024, 06:51 WIB
persib juara, bobotoh, bandung
Sejumlah bobotoh menyalakan flare saat berkerumun di Persimpangan Jalan Cikapayang, Kota Bandung, pada Jumat 31 mei 2024. (Dikdik Ripaldi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bandung - hingga tengah malam, Bobotoh masih merayakan keberhasilan Persib Bandung menjuarai Liga 1. Mereka berduyun, dominan mengendarai kendaraan roda dua berseliweran di jalanan Kota Bandung. Sejumlah titik lalu lintas sempat lumpuh, nyanyian kemenangan pun bergemuruh di sejumlah persimpangan.

Pantauan Liputan6.com, mulai pukul 22.00 WIB, ribuan bobotoh yang mulanya menyemut nobar di Gedung Sate-Lapangan Gasibu mulai membubarkan diri. Tak lantas pulang, pawai pun dimulai. Mereka tampak pencar menyusur jalan di seputaran lokasi nobar.

Sebagian banyak, kendaraan bergerak mengarah ke Jalan Layang Kusumaatmaja (Flyover Pasupati). Sebagian lain menyusur Jalan Diponegoro mengarah Badan Geologi - Masjid Pusdai. Ratusan bobotoh terlihat berkumpul di persimpangan  Masjid Pusdai.

Mereka bernyanyi, berteriak-teriak, menyalakan flare dan meraungkan knalpot. Sementara, arus lalu lintas pun hanya merayap, bahkan sesekali tak bergerak.

Pemandangan serupa terpantau di persimpangan Jalan Dukomsel. Di sini, ada beberapa anggota polisi yang berupaya mengalirkan arus lalu lintas, meski tampak sulit.

Kerumunan yang jauh lebih banyak ditemui di persimpangan Jalan Cikapayang. Saat Liputan6.com tiba, sekira pukul 23.30 WIB, suasana di sana diwarnai merah sulutan beberapa flare. Sejumlah bobotoh, menaiki mobil besar tak bermuatan, kembali bernyanyi dan mengibarkan bendera dari atas kendaraan.

persib juara, bobotoh, bandung
Sejumlah bobotoh menyalakan flare saat berkerumun di persimpangan Jalan Cikapayang, Kota Bandung, pada Jumat 31 mei 2024. (Dikdik Ripaldi/Liputan6.com)

Di persimpangan Jalan Cikapayang, anggota kepolisian lebih banyak dari titik sebelumnya. Terhitung, tak kurang dari 3 mobil polisi terparkir di bahu jalan, juga beberapa motor dinas aparat. Mereka mengurai lalu lintas, dibantu oleh sebagain bobotoh.

Dari persimpangan tersebut, di atasnya terlihat pula barisan bobotoh berdiri di pinggir Flyover Pasupati. Dari pagar pembatas jalan, mereka menjulurkan sedikitnya dua spanduk ukuran sedang, di antaranya bertuliskan "Persib Juara".

Sementara, di sepanjang Jalan Juanda, ratusan motor terpakir di pinggiran. Kelompok bobotoh yang turun dari kendaraannya mengulurkan tangan, memberikan tepukan salam juga kadang pelukan kepada bobotoh lain kala berpapasan.

"Persib juara! Persib juara!" pekik mereka berulang-ulang.

Pantauan Liputan6.com, dari Jalan Juanda euforia itu mulai terasa sepi saat tiba di Simpang Dago. Tak terpantau lagi kerumunan bobotoh seperti di persimpangan-persimpangan sebelumnya.

persib juara, bobotoh, bandung
Sejumlah bobotoh menyalakan flare saat berkerumun di Persimpangan Jalan Cikapayang, Kota Bandung, pada Jumat 31 mei 2024. (Dikdik Ripaldi/Liputan6.com)

Sementara itu, tokoh bobotoh yang juga pengamat hukum olahraga nasional, Eko Noer Kristyanto alias Eko Maung mengatakan, skor pertandingan antara Madura United vs Persib Bandung di luar dugaan. Menurutnya, pertandingan tersebut menjadi pertandingan final termudah bagi Persib Bandung.

Persib Bandung diketahui menjadi juara Liga 1 setelah menegaskan kemenangan atas Madura United dengan hasil pungkas 1-3 (agregat 1-6) di Stadion Bangkalan, Jawa Timur, Jumat malam (31/5/2024).

"Saya pikir ini di luar dugaan, Persib tampak enjoy menganggap leg kedua adalah pertandingan yang sama dengan pertandingan lainnya. Ini terlalu mudah, ya, seperti merebut permen dari genggaman seorang bayi. Setiap persib masuk final. ini yang termudah saya pikir," katanya saat diwawancara Liputan6.com.

Terkait bobotoh yang tumpah ke jalanan, Eko menegaskan bahwa hal itu merupakan sebuah bentuk euforia kemenangan. Tidak hanya di Bandung, tapi juga daerah lain di Jawa Barat secara umum.

"Saya belum bisa pulang karena kota bandung lumpuh, macet total. Iya ini euforia, bukan Kota Bandung aja sih tapi di Jawa Barat. Teman-teman saya di Sumedang, Subang, Cianjur, Sukabumi, banyak banget nobar di kota mereka," kata Eko.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya