Hanya Satu Putra Daerah yang Lolos, Seleksi Taruna Akpol NTT Tuai Protes

Ironisnya, dari 11 nama itu hanya ada satu putra daerah NTT. Sedangkan sisanya didominasi etnis tertentu

oleh Ola Keda diperbarui 08 Jul 2024, 03:30 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2024, 03:30 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman. (Merdeka.com/Bachtiarudin Alam

Liputan6.com, Jakarta - Polda NTT telah menghelat sidang akhir menentukan kelulusan calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) dalam Panitia Daerah (Panda) Polda NTT tahun ajaran 2024, Rabu 3 Juli 2024.

Sebanyak 11 taruna Akpol yang dinyatakan lulus dan siap mengikuti pendidikan. Ironisnya, dari 11 nama itu hanya satu putra daerah NTT. Sedangkan sisanya didominasi etnis tertentu.

Menanggapi itu, anggota Komisi III DPR RI asal NTT dari Fraksi Demokrat, Benny K. Harman mendesak panitai seleksi segera menjelaskan secara terbuka kepada publik.

"Harus dijelaskan, apakah benar dari 11 taruna Akpol yang dinyatakan lolos dari Polda NTT benar-benar memiliki KTP NTT. Ataukah, NTT hanya dipakai pinjam sebagai tempat untuk sekedar memenuhi kuota setiap provinsi," ujar Benny.

Menurut dia, penjelasan Panitia Seleksi Mabes Polri itu sangat penting untuk mencegah narasi yang kontraproduktif dan bias etnik tertentu.

"Jika perlu, diaudit prosesnya dan jika ini yang terjadi, sebaiknya 11 orang yang dinyatakan lulus ini segera dianulir,” tegasnya.

Menurut Benny, sistem rekrutmen taruna Akpol harus dilakukan secara terbuka, transparan, akuntabel, dan obyektif serta nondiskrinatif, jauh dari nepotisme dan titipan anak-anak pejabat.

“Tentunya dengan mempertimbangkan keadilan wilayah nusantara dan keseimbangan daerah, bukan titipan anak-anak pejabat. Jika tidak ada nepotisme maka, saya juga meminta masyarakat NTT harus menghormati proses seleksi taruna Akpol yang dilakukan,” katanya.

Ia menambahkan, aspirasi yang dikemukakan publik NTT diberbagai media tentang hasil rekruitmen taruna Akpol yang terkesan dikriminatif itu, bakal dipertanyakan ke Kapolri.

"Saya akan pertanyakan masalah ini pada saat raker dengan Kapolri di masa persidangan yang akan datang,” sebutnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Penjelasan Polri

Kabag Dalpers Biro SDM Polda NTT, AKBP Sajimin, mengatakan Mabes Polri memberikan alokasi kuota sebanyak 11 orang untuk Polda NTT, yang terbagi menjadi 5 orang dari kuota Mabes dan 6 dari kuota reguler.

Para peserta yang dinyatakan lulus akan segera berangkat ke Akpol Semarang pada akhir pekan ini untuk mengikuti seleksi di tingkat Mabes selama tiga pekan, dari 7 Juli hingga 1 Agustus 2024 dan bakal memulai pendidikan di Lemdik Akpol Semarang mulai 2 Agustus 2024 dengan durasi pendidikan selama 4 tahun.

Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, mengapresiasi perjalanan panjang para peserta sejak Maret 2024 dan menegaskan bahwa proses seleksi telah dilaksanakan sesuai standar ISO 9007 dengan transparansi yang tinggi.

Ia juga memberikan penghargaan kepada panitia seleksi dari Biro SDM Polda NTT atas dedikasi mereka dalam menjalankan tugas dengan jujur dan teliti, yang selalu diawasi oleh pengawas internal dan eksternal untuk memastikan integritas dan objektivitas proses.

“Saya tempatkan pengawas internal dan eksternal untuk mengawasi tahapan dan proses serta hasilnya sangat baik,” tandas Kapolda NTT.

Berikut nama 11 calon Taruna Akpol Panda Polda NTT:

  1. Yudhina Nasywa Olivia (Wanita)
  2. Arvid Theodore Situmeang
  3. Reynold Arjuna Hutabarian
  4. Mario Christian Bernalo Tafui
  5. Bintang Lijaya
  6. Ketut Arya Adityanatha
  7. Brian Lee Sebastian Manurung
  8. Timothy Abishai Silitonga
  9. Mochammad Rizq Sanika Marzuki
  10. Madison Juan Raphael Kana Silalahi
  11. Lucky Nuralamsyah.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya