Babak Akhir Perseteruan Taksi Online vs Konvensional di Bandara Hang Nadim Batam

Setelah bertahun-tahun selalu menghasilkan konflik, akhirnya ada kesepakatan taksi online diizinkan beroperasi di Bandara Hang Nadim Batam.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 07 Agu 2024, 13:19 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2024, 13:19 WIB
Batam
Taxi online akhirnya diizinkan beroperasi di Bandara Hang Nadim Batam setelah bertahun-tahun selalu berkonflik dengan taksih konvensional. Foto: liputan6.com/ajang nurdin 

Liputan6.com, Batam - Bertahun-tahun konflik antara taksi online dengan taksi konvensional di Bandara Hang Nadim Batam, akhirnya menemukan penyelesaian. Konflik berkepanjangan itu sesungguhnya merugikan para pengguna jasa bandara yang paling dirugikan.

Menurut Direktur Utama PT Bandara Internasional Batam (BIB), Fikri Ilham Kurniansyah, saat ini zaman sudah berubah. Bagaimanapun taksi konvensional harus legowo menerima kehadiran taksi online.

"Alhamdulillah semua pihak menunjukkan komitmen yang tinggi untuk memberikan layanan terbaik dan berkolaborasi demi kehidupan yang lebih baik, " kata Fikri saat meresmikan taksi online GoCar, Grab, dan Maxim yang sudah bisa beroperasi menghantar dan menjemput penumpang di Lapangan Parkir Bandara Hang Nadim Batam.

Fikri menyebut bahwa perseteruan antara taksi konvensional dan taksi online di Batam, telah berlangsung puluhan tahun sejak masuknya taksi online.

Dengan peresmian itu, kini sudah siap 90 unit armada dari Grab Car, 50 unit dari Go Car, dan 35 unit dari Maxim. Sebelumnya hanya Grab Car yang beroperasi di Bandara tersebut.

"Penyediaan layanan taksi online Maxim Car dan Go Car Bandara (Goban) merupakan bentuk transformasi layanan transportasi darat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mengutamakan pelayanan terbaik bagi masyarakat," katanya.

PT.Bandara Internasional Batam sebagai pengelola tidak menetapkan tarif tambahan, kecuali biaya parkir bandara Rp 7 ribu per trip, sama dengan biaya parkir biasa. Harapannya jika ada penumpang yang mengalami masalah terkait biaya dan sebagainya, agar melaporkan kepada pihaknya karena tarif sudah tertera di masing-masing aplikasi.

“Yang terpenting adalah standar layanan yang sudah dijamin. Kehadiran layanan taksi online ini menjadi bagian dari rencana kami karena sudah menjadi tuntutan masyarakat,” katanya.

Tidak hanya itu, PT BIB juga akan berinovasi dalam layanan taksi di bandara. Dalam bulan depan, taksi premium juga direncanakan akan hadir di Bandara Hang Nadim untuk terus melayani masyarakat.

Sementara, perwakilan dari Maxim, Bobby Rahman, menyampaikan rasa senangnya atas resmi beroperasinya layanan taksi online di Bandara Hang Nadim Batam.

Hal ini menandai langkah maju dalam kemajuan teknologi dan memenuhi tuntutan masyarakat, dan menjadi wujud kebesaran hati dari semua pihak untuk bersama-sama menyediakan layanan terbaik bagi masyarakat.

“Semoga dengan resmi hadirnya layanan taksi online di bandara tidak ada lagi gesekan antara taksi konvensional dan online,” katanya.

Untuk layanan Maxim, terdapat 10 kendaraan dari luar dan 25 dari taksi konvensional yang bertransformasi menjadi Maxim.

“Untuk tarif, kami membuka harga Rp 60 ribu sebagai tarif dasar, kemudian tarif per kilometer sesuai ketentuan dari Dinas Perhubungan. Jadi ada perbedaan dengan Maxim di luar bandara, ada biaya tambahan khusus di bandara," katanya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya