10 Sektor Saham Melemah, IHSG Susut 67 Poin

Ada sebanyak 204 saham melemah sehingga mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Mei 2015, 16:17 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2015, 16:17 WIB
Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum mampu bergerak ke zona hijau. Sentimen global terutama dari bursa saham Amerika Serikat (AS) mendorong IHSG terus bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (27/5/2015), IHSG melemah 67,51 poin (1,27 persen) ke level 5.253,38. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,6 persen ke level 912,92. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada hari ini.

Ada sebanyak 204 saham melemah sehingga mendorong IHSG makin tertekan. Sedangkan 85 saham lainnya diam di tempat. Sedangkan 86 saham lainnya diam di tempat. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.315,50 dan terendah 5.253,38.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 229.139 kali dengan volume perdagangan saham 5,29 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,41 triliun.

Secara sektoral, sepuluh sektor saham kompak melemah. Sektor saham barang konsumsi turun 1,67 persen, dan memimpin penurunan indeks saham. Sedangkan sektor saham perdagangan turun 1,42 persen, dan sektor saham konstruksi tergelincir 1,37 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 200 miliar.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BWPT naik 7,69 persen ke level Rp 392 per saham, saham PBRX menguat 3,77 persen ke level Rp 550 per saham, dan saham ZBRA mendaki 3,61 persen ke level Rp 201 per saham.

Sedangkan saham-saham berkapitalisasi besar cenderung tertekan. Saham BBRI turun 3,43 persen ke level Rp 11.950 per saham, saham TLKM susut 1,39 persen ke level Rp 2.830 per saham, dan saham UNVR melemah 2,68 persen ke level Rp 44.500 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, bursa saham AS melemah menyeret IHSG ke zona merah. Selain itu, saat ini minim sentimen di pasar modal sehingga menekan indeks saham. "Ini hanya respons sesaat pelaku pasar saja terhadap bursa saham AS melemah," kata William saat dihubungi Liputan6.com.

Untuk diketahui, bursa saham AS melemah dipicu kekhawatiran tentang krisis keuangan Yunani dan adanya optimisme laporan data ekonomi AS yang membaik sehingga membuat negara ini lebih awal menaikkan suku bunganya.

Indeks saham Dow Jones turun 190,48 poin (1,04 persen) ke level 18.041,54. Lalu indeks saham S&P 500 melemah 21,86 poin ke level 2.104,2. Sedangkan indeks saham Nasdaq melemah 56,61 poin ke level 5.032,75. (Ahm/)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya