Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia bergerak di zona positif pada perdagangan Selasa pagi ini mengikuti laju bursa saham Amerika Serikat (AS) yang menguat di awal pekan ini.
Sentimen rencana bank sentral AS menaikkan suku bunga pada Desember dan dolar AS menguat mempengaruhi laju bursa saham Asia. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,3 persen.
Baca Juga
Penguatan itu diikuti indeks saham Australia mendaki 0,8 persen dan indeks saham Jepang Nikkei naik 1,3 persen.Penguatan bursa saham ini didorong dari bursa saham Amerika Serikat masuk sesi terkuat dalam tiga minggu pada awal pekan ini. Investor merasa serangan teror Paris hanya berdampak sedikit ke ekonomi AS dan kinerja perusahaan.
Advertisement
Bursa saham Eropa juga bervariasi di awal pekan ini. Indeks saham FTSE 300 naik 0,16 persen. Sedangkan indeks saham Prancis CAC turun hanya 0,12 persen.
Baca Juga
"Mengingat semua yang terjadi di Prancis, maka serangan itu tidak berhasil meneror pasar keuangan. Meski pun investor melakukan aksi jual euro, tetapi penurunan dapat tertahan. Bahkan kita tidak melihat gerakan yang luar biasa besar dalam mata uang," tulis Kathy Lien, Direktur BK Asset Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (17/11/2015).
Di pasar mata uang, dolar AS cenderung berada di level tertinggi dalam satu minggu terhadap yen ke level 123,33. Mata uang safe haven cenderung dicari pada saat ketegangan politik. Sedangkan euro stabil di level USr 1,06888 setelah susut 0,9 persen pada perdagangan kemarin.
Harga minyak mentah AS naik 0,3 persen ke level US$ 41,87 per barel di pasar komoditas. Harga emas di pasar spot sedikit berubah ke level US$ 1,083,40 per ounce. Saat ini fokus pelaku pasar kembali ke rencana bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga pada Desember 2015. (Ahm/Zul)