Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia tergelincir pada pembukaan perdagangan hari ini, dipicu campuran data ekonomi AS yang tak berhasil meredakan kekhawatiran tentang pertumbuhan global dan deflasi, dan dukungan terhadap obligasi pemerintah.
Pasar saham di Jepang masih ditutup untuk libur nasional, sementara banyak investor kini berlindung menjelang rilis data pekerjaan AS pada Jumat ini.
Melansir laman Reuters, Kamis (5/5/2016), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang susut 0,1 persen, menjadi turun 5 persen selama dua minggu terakhir.
"Saya pikir apa yang telah terjadi lebih dari apa pun selama 48 jam terakhir adalah pertanyaan dari kondisi perdagangan yang mulai mempengaruhi banyak orang, terutama jika Anda mempertimbangkan yang terjadi pada dolar komoditas dan ekuitas," jelas analis CitiFX dalam sebuah catatan.
Baca Juga
Satu langkah sudah berjalan adalah kebangkitan permintaan untuk obligasi pemerintah, yang menjadi pelindung nilai saat terjadi deflasi.
Adapun imbal hasil 10 tahun catatan Treasury AS berada pada posisi terendah dalam dua minggu di 1,777 persen, dari laju minggu lalu 1,94 persen.
Serupa, imbal hasil di Australia anjlok tidak kurang dari 31 basis poin dalam seminggu terakhir akibat inflasi inti mencapai rekor rendah yang memaksa bank sentral untuk memangkas suku bunga untuk semua waktu.