Bursa Asia Naik Tipis Mengekor Wall Street

Sementara melemahnya dolar AS mendukung harga komoditas seperti emas dan minyak mentah.

oleh Nurmayanti diperbarui 09 Jun 2016, 08:59 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2016, 08:59 WIB
Bursa Saham Asia
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia naik tipis pada perdagangan hari ini mengekor Wall Street. Sementara melemahnya dolar AS mendukung harga komoditas seperti emas dan minyak mentah.

Melansir laman Reuters, Kamis (9/6/2016), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,3 persen. Sementara indeks Korea Selatan Kospi naik tipis 0,2 persen. Sedangkan Nikkei turun 0,3 persen krena terbebani yen.

Investor melangkah kembali ke aset berisiko global selama seminggu terakhir setelah laporan pekerjaan non-pertanian AS tercatat lebih buruk dari perkiraan. Data ini dinilai sebagai kepastian gambaran kondisi likuiditas di Amerika Serikat, yang akan akan tetap relatif longgar untuk saat ini di tengah ekspektasi penurunan kenaikan suku bunga jangka pendek oleh Federal Reserve.


The Fed kemungkinan akan melewatkan kesempatan untuk menaikkan suku pada bulan Juni atau Juli dan berimbas pada dolar AS.

Kemarin, bursa Asia menguat mendekati level tertinggi dalam enam pekan ini. Kenaikan bursa Asia terdorong oleh prospek yang cerah akan harga minyak dan juga harapan bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) belum akan menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang setelah data tenaga kerja AS mengecewakan.

Sementara Bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), dengan indeks Dow berakhir di atas 18.000 untuk pertama kalinya sejak April.

Pelemahan dolar mengangkat beberapa saham yang berhubungan dengan komoditas dan mendorong prospek bagi perusahaan multinasional.

Melansir laman CNBC, indeks Dow Jones Industrial Average naik 72 poin atau 0,40 persen ke posisi 18.010. Sedangkan indeks S&P 500 naik 8 poin atau 0,38 persen menjadi 2.120. Dan indeks indeks komposit Nasdaq naik 17 poin atau 0,35 persen ke level 4.979.

"Mungkin investor berharap dan melihat peluang adanya pertumbuhan pendapatan dan laba," kata Jack Ablin, Kepala Investasi BMO Private Bank.

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya