Liputan6.com, Jakarta - Jumlah emiten baru atau perusahaan yang melepas saham ke publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih minim. Namun siapa sangka, jumlah emiten baru tersebut memiliki porsi besar di dunia.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, jumlah emiten baru di Indonesia mengambil porsi 10 persen dari emiten baru di dunia. Hal itu dibuktikan dari data World Federation of Exchanges (WFE).
"Jumlah initial public offering (IPO) dunia 140an, kalau 14 kita sudah 10 persen," kata dia kepada Liputan6.com, Kamis (20/10/2016).
Dia bilang, di ASEAN sendiri jumlah emiten baru di Indonesia salah satu terbaik dibanding negara tetangga. Namun memang, kapitalisasi pasar Indonesia masih di bawah Singapura. "Market cap mungkin masih di bawah," ujar dia.
Baca Juga
Lebih dari itu, perkembangan pasar modal di Indonesia terus membaik terlebih di masa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Hal tersebut terlihat dari meningkatnya jumlah transaksi saham dan imbal hasil di pasar modal.
"Pasar modal, capital market menjanjikan return 18 persen year to date (ytd). Transaksi cukup tinggi," ujar dia.
Dia menuturkan, salah satu motor pendorong pasar modal ialah sejumlah paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah. Perbaikan dari sisi kebijakan itu mendorong kepercayaan investor.
"Kebijakan itu mendukung langsung dan tidak langsung di bidang perekonomian," tutur dia. (Amd/Ahm)
Advertisement