Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah. Meski demikian, aksi beli investor asing masih masuk ke pasar saham sehingga tahan pelemahan IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (10/4/2017), IHSG turun tipis 9,18 poin atau 0,16 persen ke level 5.644,29. Indeks saham LQ45 merosot 0,29 persen ke level 934. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.
Ada sebanyak 147 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 170 saham melemah mendorong IHSG ke zona merah. 109 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.677,07 dan terendah 5.628,98.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 299.027 kali dengan volume perdagangan saham 10,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,3 triliun. Investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 890 miliar di seluruh pasar.
Baca Juga
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham perkebunan susun 1,72 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Sektor saham konstruksi tergelincir 1,18 persen dan sektor saham tambang susut 0,76 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham RIMO naik 34,40 persen ke level Rp 168 per saham, saham IBST melonjak 25 persen ke level Rp 2.200 per saham, dan saham KBLI menguat 25 persen ke level Rp 750 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham DSNG melemah 13,33 persen ke level Rp 520 per saham, saham BMAS merosot 10,95 persen ke level Rp 374 per saham, dan saham MREI tergelincir 9,75 persen ke level Rp 3.610 per saham.
Bursa Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,02 persen ke level 24.262, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,86 persen ke level 2.133, indeks saham Shanghai tergelincir 0,52 persen ke level 3.269,39.
Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei naik 0,71 persen ke level 18.797, indeks saham Singapura mendaki 0,13 persen ke level 3.181,45 dan indeks saham Taiwan menguat 0,09 persen ke level 9.882,54.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG cenderung konsolidasi. Pelemahan IHSG cenderung tidak dalam dalam usai cetak rekor tertinggi. Selain itu, aliran dana investor asing yang masih masuk ke pasar saham, William menilai masih jadi katalis positif untuk IHSG.
"Selain itu, pelaku pasar menunggu pidato Janet Yellen," kata dia.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â