Marak Aksi Jual, IHSG Diprediksi Bertahan di Zona Merah

IHSG berpeluang melemah pada perdagangan hari ini (8/3/2018).

oleh Bawono Yadika diperbarui 08 Mar 2018, 07:15 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2018, 07:15 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada Kamis (8/3/2018). Prediksi pelemahan seiring maraknya aksi jual investor asing dan belum adanya indikator pembalikan arah yang akan mempengaruhi gerak IHSG.

Analis PT Binaartha Institutional Research, Reza Priyambada menyatakan pergerakan IHSG berpotensi melemah mengikuti tren pelemahan yang terjadi saat ini.

"Belum adanya sinyal pembalikan arah yang dibarengi sentimen positif yang signifikan yang mampu mengangkat IHSG. Jadi lajunya masih tertahan dalam tren pelemahan," kata dia dalam ulasannya di Jakarta, hari ini.

Reza memproyeksikan, IHSG berada pada kisaran support di 6.338-6.350 dan resisten 6.389-6.412. Dia merekomdensikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Sementara itu, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan pergerakan IHSG berpotensi melaju naik dengan peluang teknikal rebound.

"Peluang teknikal rebound IHSG masih akan terlihat. Rilis data cadangan ekonomi memberikan dampak positif IHSG dengan range berada pada 6.345-6.523," ujarnya. 

Willian memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Tbk (UNVR), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Analis PT Recapital Asset Management, Kiswoyo Adi mengungkapkan pergerakan IHSG mengikuti kondisi bursa saham global saat ini.

"IHSG akan bergerak di level support 6.350 dan resisten 6.500," tuturnya.

Kiswoyo merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Astra International Tbk (ASII).

 

Investor Asing Lepas Rp 1 Triliun, IHSG Anjlok 2 Persen

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Seorang pria melintas di depan papan monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah. Aksi jual investor asing menekan laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (7/3/2018), IHSG merosot 2,03 persen atau 131,84 poin ke posisi 6.368,26. Indeks saham LQ45 melemah 2,28 persen ke posisi 1.053,60. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Ada sebanyak 336 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 68 saham berada di zona hijau sedangkan 87 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.516,88 dan terendah 6.346,66.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 436.862 kali dengan volume perdagangan 12,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,17 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.765.10 sektor saham kompak melemah. Sektor saham tambang merosot 3,56 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi tergelincir 3,07 persen dan sektor saham manufaktur turun 2,78 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham KMTR naik 25 persen ke posisi Rp 775 per saham, saham RBMS menguat 25 persen ke posisi Rp 400 per saham, dan saham KDSI melonjak 24,79 persen ke posisi Rp 730 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ENRG melemah 8,21 persen ke posisi Rp 246 per saham, saham BCIP tergelincir 8,07 persen ke posisi Rp 148 per saham, dan saham AISA turun 7,52 persen ke posisi Rp 615 per saham.

Bursa saham Asia kompak melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng merosot 1,03 persen, indeks saham Korea Selatan tergelincir 0,40 persen, indeks saham Jepang Nikkei turun 0,77 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,55 persen, indeks saham Singapura susut 1,18 persen, dan indeks saham Taiwan susut 0,36 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya